INILAHCOM, Naypyidaw--Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, untuk kedua kalinya tidak hadir di sidang Majelis Umum (MU) PBB di New York, AS.
Sidang yang dihadiri para kepala negara ini akan digelar pekan depan, namun Kementerian Luar Negeri Myanmar mengatakan peraih hadiah Nobel Perdamaian tersebut tidak akan bertolak ke New York. Demikian BBC melaporkan, Rabu (12/9/2018).
Wartawan BBC di Myanmar, Nick Beake, mengatakan Kementerian Luar Negeri Myanmar tidak menjelaskan mengapa Aung San Suu Kyi tidak hadir di New York dan sebagai gantinya mengirim pejabat lain.
Pada 2016, ia menjadi pemimpin sipil Myanmar pertama dalam 50 tahun yang berbicara di sidang Majelis Umum dengan menggambarkan PBB sebagai sumber inspirasi.
Tapi setahun kemudian, Aung San Suu Kyi tidak hadir setelah ia menghadapi kecaman internasional sejak pecah gelombang kekerasan terhadap warga minoritas Muslim Rohingnya di negara bagian Rakhine pada akhir Agustus 2017.
Juru bicara pemerintah Myanmar, Aung Shin, kepada kantor berita Reuters ketika itu mengatakan, "Ia tidak pernah takut menghadapi kritik masyarakat internasional. Mungkin ada masalah lain di dalam negeri yang lebih mendesak."
Sebagai pemimpin de facto, ia dituduh diam dan tak mengecam tindakan militer Myanmar yang oleh PBB dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida terhadap warga Muslim Rohingya.
PBB mengatakan apa yang terjadi terhadap warga Rohingya adalah "jelas-jelas pembersihan etnik". [bbc/lat]
Baca Kelanjutan Lagi, Suu Kyi tak Hadiri Sidang MU PBB : https://ift.tt/2N8gebFBagikan Berita Ini
0 Response to "Lagi, Suu Kyi tak Hadiri Sidang MU PBB"
Posting Komentar