INILAHCOM, London--Uni Emirat Arab secara sembrono memasok kelompok milisi di Yaman dengan persenjataan canggih dari Amerika Serikat dan negara-negara lain, demikian temuan lembaga Amnesty International, seperti dikutip dari BBC, Kamis (7/2/2019).
Disebutkan laporan itu, kendaraan lapis baja, mortir, dan senapan mesin dialihkan secara ilegal kepada kelompok-kelompok liar yang dituduh melakukan kejahatan perang di Yaman.
Uni Emirat Arab (UEA) merupakan bagian dari koalisi pimpinan Arab Saudi yang mendukung pemerintah Yaman dalam memerangi kelompok pemberontak Houthi.
Sejauh ini UEA belum mengomentari laporan Amnesty International, tetapi mereka menyangkal telah melanggar aturan ekspor senjata dari AS.
Salah-seorang jenderal di Departemen Pertahanan AS mengatakan, pihaknya akan menyelidiki apakah persenjataan itu dikirim ke pihak penerima yang tidak dikehendaki pasukan koalisi.
Yaman mengalami kehancuran akibat konflik yang terus memanas sejak 2015, ketika kelompok Houthi menguasai sebagian besar wilayah barat negara itu dan memaksa Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi kabur ke luar negeri.
Khawatir terhadap kemunculan kelompok-kelompok bersenjata yang mereka anggap sebagai perpanjangan kepentingan Iran, Arab Saudi, UEA dan tujuh negara Arab lainnya melakukan campur tangan dalam upaya untuk mengembalikan pemerintahan yang sah.
Lembaga Amnesty International mengungkapkan data yang menunjukkan bahwa sejak 2015, negara-negara Barat telah memasok persenjataan senilai US$3,5 milyar kepada UEA.
Kelompok hak asasi manusia itu menganalisa sejumlah rekaman video dan foto-foto dari pertempuran di kota pelabuhan utama Hudaydah. [bbc/lat]
Baca Kelanjutan Uni Emirat Arab Dituduh Pasok Milisi di Yaman : http://bit.ly/2MXuReUBagikan Berita Ini
0 Response to "Uni Emirat Arab Dituduh Pasok Milisi di Yaman"
Posting Komentar