Search

Upaya Australia Membendung Pengaruh China

INILAHCOM, Canberra--Pemerintah Australia akan menyalurkan dana A$2 miliar atau Rp29 triliun ke negara-negara kepulauan di Samudera Pasifik untuk membangun infrastruktur--langkah yang dinilai sebagai upaya menangkal pengaruh China.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengatakan dana dalam wujud hibah dan pinjaman itu akan dikucurkan demi memperkuat hubungan sekaligus menjadikan Pasifik sebagai garis "depan dan tengah" kebijakan luar negeri Australia.

"Australia tidak bisa memandang pengaruhnya di bagian barat daya Pasifik sebagai sesuatu yang datang dengan sendirinya. Sedihnya, saya pikir, kerap kali kami memang demikian. Inilah perbaikan kita. Di sinilah letak tanggung jawab khusus kita," papar Morrison, seperti dilaporkan BBC, Jumat (09/11/2018).

Dana yang akan digelontorkan, tambahnya, akan dapat dipakai untuk proyek di sektor telekomunikasi, energi, dan transportasi.

Disebutkan Morrison, dirinya akan meminta tambahan A$1 miliar lagi dari parlemen untuk investasi kawasan yang menyediakan "keuntungan nasional bagi Australia".

Australia, menurutnya, akan melebarkan hubungan diplomatik dan militer serta menyiarkan program televisi lokal di kawasan Pasifik, seperti di Palau, Kepulauan Marshall, Polinesia Prancis, Niue, dan Kepulauan Cook.

Diplomat senior China, Wang Yi, mengatakan China dan Australia "bukan rival". Wang menambahkan, kedua negara seharusnya bekerja sama lebih erat di kawasan Pasifik.

Perkataan itu mengemuka setelah Wang bertemu dengan Menlu Australia, Marise Payne, di Beijing.

Selama lebih dari satu dasawarsa, Australia menyaksikan pertumbuhan kekuatan China di kawasan Pasifik--daerah yang sering dianggap sebagai halaman belakangnya.

Karena itu, menjelang kunjungan Presiden China, Xi Jinping, ke Papua Nugini pekan depan, Scott Morrison memutuskan bahwa tiba waktunya untuk mempertegas posisi Australia.

Dengan menawarkan miliaran dolar dalam bentuk pinjaman selain hibah jangka panjang, Australia bisa mendapatkan pengaruh di antara tetangga-tetangganya.

Kemudian, dengan menyediakan akses ke saluran televisi Australia, Morrison tampaknya berharap dapat mengamankan kekuatan lunak.

Harapannya tentu saja, masyarakat di Pasifik akan terus memandang Australia sebagai sekutu alami yang bersahabat.

China diperkirakan telah menginvestasikan A$1,3 miliar di kawasan Pasifik sejak 2011 dan menjadi pendonor asing kedua terbesar setelah Australia.

Seolah tak mau kalah bersaing, Australia memainkan sejumlah proyek kunci di Pasifik tahun ini. Pada Juli lalu, Australia berkomitmen mewujudkan jaringan kabel internet bawah laut di Kepulauan Solomon dan Papua Nugini sehingga menutup peluang perusahaan China Huawei.

Australia juga berencana membangun pangkalan angkatan laut gabungan bersama Papua Nugini.

Jonathan Pryke, dari lembaga kajian Lowy Institute, mengingatkan bahwa investasi China seringkali dibesar-besarkan.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa selain Papua Nugini, tidak ada negara lain (di Pasifik) yang mengambil pinjaman dari Cina baru-baru ini," ujarnya kepada BBC. [bbc/lat]

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Upaya Australia Membendung Pengaruh China : https://ift.tt/2yYHPmG

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Upaya Australia Membendung Pengaruh China"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.