Search

Pembunuhan Aktivis Pertanahan, 7 Orang Bersalah

INILAHCOM, Tegucigalpa--Pengadilan di Honduras menyatakan bahwa tujuh orang terdakwa bersalah atas pembunuhan aktivis lingkungan terkenal Berta Cceres. Demikian BBC melaporkan, Jumat (30/11/2018).

Semasa hidupnya Berta Cceres menerima berbagai ancaman pembunuhan karena aktivitasnya menentang proyek bendungan PLTA, dan akhirnya ditembak mati oleh sejumlah orang bersenjata di rumahnya pada tahun 2016.

Dua dari mereka yang divonis adalah pekerja di perusahaan yang membangun bendungan.

Pembunuhan itu memicu kemarahan masyarakat internasional.

Pada tahun 2015, Cceres memenangkan penghargaan Goldman Prize yang prestisius untuk perjuangan panjangnya menentang proyek bendungan itu.

Perempuan aktivis itu dipuji untuk upayanya menggalang masyarakat adat Lenca dan melancarkan kampanye masyarakat akar rumput yang berhasil menekan perusahaan yang membangun bendungan untuk menghentikan proyeknya.

Bendungan itu akan menenggelamkan suatu kawasan yang luas dan memutus pasokan air, makanan dan obat-obatan bagi ratusan masyarakat adat Lenca.

Dalam sidang di pengadilan di Tegucigalpa pada hari Kamis (29/11/2018), hakim mengatakan bahwa Sergio Rodrguez dan Douglas Bustillo, dua pejabat dari Desa--perusahaan konstruksi itu--telah turut merencanakan pembunuhan bersama dengan mantan prajurit Mariano Daz.

Perusahaan konstruksi Desa membantah keras keterlibatannya dalam pembunuhan Cceres.

Terdakwa lain yang dihukum adalah Henry Hernandez, Elvin Rapalo, Edilson Duarte dan Oscar Torres yang disebut sebagai pembunuh bayaran.

Setelah dinyatakan bersalah, mereka semua akan dijatuhi hukuman dalam sidang yang akan berlangsung bulan Januari. Seorang pria lain, Emerson Duarte Meza, dibebaskan.

Seorang eksekutif Desa, Roberto David Castillo masih akan disidangkan. Dia membantah semua tuduhan. [bbc/lat]

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Pembunuhan Aktivis Pertanahan, 7 Orang Bersalah : https://ift.tt/2KIXknl

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pembunuhan Aktivis Pertanahan, 7 Orang Bersalah"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.