INILAHCOM, Damaskus--Sedikitnya 50 warga sipil dirawat, menyusul sebuah serangan yang diduga dilakukan dengan gas beracun oleh kelompok-kelompok pemberontak di Kota Aleppo yang dikuasai pemerintah, menurut berbagai laporan media pemerintah Suriah.
Sebagian besar dari korban yang dirawat di rumah sakit mengidap masalah pernapasan dan pandangan kabur, kata para dokter kepada TV pemerintah, sebagaimana dilaporkan Associated Press yang dikutip dari VOA, Minggu (25/11/2-18).
Seorang dokter mengatakan dua orang dalam kondisi kritis, termasuk seorang anak. TV pemerintah itu menayangkan video para petugas medis mengobati sejumlah laki-laki dan perempuan di rumah sakit.
Ada bau gas di Kota Aleppo setelah proyektil-proyektil ditembakkan, kata Rami Abdurrahman, kepala Pemantau HAM Suriah yang berbasis di Inggris.
Komandan-komandan pemberontak dan tokoh-tokoh oposisi mendiskreditkan berbagai laporan pemerintah itu, membantah mereka menembakkan gas ke Aleppo. Mereka menuduh pemerintah berusaha menggagalkan gencatan senjata dan upaya-upaya untuk memulai kembali perundingan politik.
Sebelumnya Sabtu (24/11/2018), tembakan pemerintah terhadap sebuah wilayah yang dikuasai pemberontak di Provinsi Idlib menewasakan sedikitnya tujuh warga sipil.
Gencatan senjata di Aleppo dan Idlib telah terkikis dalam beberapa hari belakangan. [voa/lat]
Baca Kelanjutan Serangan Gas Saraf Pemberontak di Suriah : https://ift.tt/2FOVtyqBagikan Berita Ini
0 Response to "Serangan Gas Saraf Pemberontak di Suriah"
Posting Komentar