INILAHCOM, Yrusalem--Penyair perempuan Israel berdarah Arab dijebloskan ke penjara karena dianggap menghasut melakukan kekerasan dan mendukung organisasi teroris lewat pesannya di media sosial.
Dareen Tatour ditangkap pada 2015 lalu terkait dengan tiga pesannya, termasuk video yang memperlihatkan dia membaca salah satu puisinya Resist, My People, Resist Them (Lawan, Rakyatku, Lawan Mereka) dengan latar belakang gambar rekaman pengunjuk rasa.
Tetapi dia bersikukuh puisinya telah disalahpahami dan sama sekali tidak berniat untuk menyerukan tindakan kekerasan.
Tatour, yang telah divonis bersalah oleh pengadilan Israel pada Mei lalu, dihukum penjara selama lima bulan.
Wartawan BBC di Yerusalem, Yolande Knell mengatakan, kasus yang menimpa penyair berusia 36 tahun ini menjadikan isu kebebasan berbicara di Israel menjadi perhatian kembali. Demikian BBC Indonesia melaporkan, Rabu (1/8/2018).
Dalam dakwaannya, pengadilan Israel menyatakan puisi-puisi yang ditulis Tatour di media sosial menyebabkan terjadinya gelombang aksi penikaman, penembakan, dan penabrakan atas warga Israel.
Menurut otoritas Israel, setidaknya 55 orang warga negara Israel berdarah Yahudi tewas sejak Oktober 2015 akibat aksi-aksi kekerasan tersebut dengan terduga pelakunya adalah warga Palestina maupun warga Israel keturunan Arab..
Adapun pelaku penyerang yang jumlahnya ratusan orang telah tewas dan lainnya telah ditangkap, kata pejabat keamanan Israel.
Setelah dijebloskan ke penjara, Tatour mengaku dia tidak terkejut dengan putusan tersebut.
"Saya sudah menduga bakal dibui dan itulah kenyataannya. Saya tidak mengharapkan keadilan. Tuntutan ini jelas bersifat politik karena saya orang Palestina, karena ini tentang kebebasan berbicara dan saya dipenjara karena saya orang Palestina," katanya kepada surat kabar Israel, Haaretz.
Tatour, 36, ditangkap pada Oktober 2015 dan menghabiskan beberapa bulan di penjara sebelum ditempatkan di bawah tahanan rumah pada Januari 2016.
Semula dia dikenai tahanan rumah di apartemennya di kota Tel Aviv dan gerakannya dibatasi karena otoritas Israel menganggapnya sebagai "ancaman terhadap keselamatan publik".
Tatour juga dinyatakan bersalah untuk pesannya yang lain, yang menurut jaksa mengungkapkan dukungan pada kelompok militan Palestina, Jihad Islam--yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Israel, Amerika Serikat dan Inggris--serta untuk 'intifada' atau perlawanan baru Palestina atas pendudukan Israel.
Salah-satu bukti yang diajukan dalam pengadilan Israel adalah rekaman video yang memperlihatkan dia mengutip puisinya dengan rekaman gambar para pengunjuk rasa yang tampak melempari batu ke aparat keamanan Israel. [bbc/lat]
Baca Kelanjutan Israel Jebloskan Penyair Arab ke Penjara : https://ift.tt/2NYcwxmBagikan Berita Ini
0 Response to "Israel Jebloskan Penyair Arab ke Penjara"
Posting Komentar