INILAHCOM, Phnom Penh--Partai yang berkuasa di Kamboja mengatakan telah memenangkan semua kursi di parlemen, yang secara efektif mengubah negara itu menjadi negara satu partai. Demikian VOA, Senin (30/7/2018).
Dalam pemilihan yang dikecam oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia sebagai suatu kebohongan karena partai oposisi utama dilarang, Partai Rakyat Kamboja (CPP) mengatakan, sekarang mereka mengontrol 125 kursi di Majelis Nasional.
Angka-angka CPP itu menunjukkan pilihan paling populer kedua adalah dengan merusak surat suara mereka meskipun ada ancaman pemerintah terhadap mereka yang mempertimbangkan untuk menggunakan hak konstitusional mereka untuk memboikot pemilu.
"Saya tidak bisa memastikan angka resmi, tetapi saya dapat mengatakan bahwa CPP akan mendapatkan sebagian besar kursi di Majelis Nasional. Posisi Komisi Pemilihan Umum hanya memberikan angka partai mana yang mendapat banyak kursi. Jadi, saya tidak dapat menyampaikan pengumuman atas nama arbitrator," kata juru bicara CPP, Sok Eysan.
Ditanya apakah dia merasa hasil itu merupakan pandangan buruk untuk legitimasi pemilihan, Sok mengatakan bahwa partai tidak "khawatir tentang kecaman seperti itu."
"Jadi hasil pemilihan menunjukkan bahwa ada perkembangan demokrasi di Kamboja karena orang menggunakan hak mereka untuk memutuskan masa depan negara ini," katanya.
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen kini akan memperpanjang pemerintahannya untuk masa jabatan lima tahun lagi, selama 33 tahun berkuasa di kamboja. Sembilan belas partai kecil ikut serta dalam pemilihan, memenangkan sebagian kecil suara di antara mereka. [voa/lat]
Baca Kelanjutan Kamboja Akan Menjadi Negara Satu Partai : https://ift.tt/2LwmNURBagikan Berita Ini
0 Response to "Kamboja Akan Menjadi Negara Satu Partai"
Posting Komentar