INILAHCOM, New York--Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman sempat mengatakan kepada para pejabat AS bahwa wartawan Jamal Khashoggi yang dibunuh itu adalah seorang Islamis yang berbahaya.
Hal itu dilaporkan berbagai media di Amerika Serikat, seperti dilaporkan BBC, Jumat (02/11/2018).
Dalam percakapan telepon dengan penasihat dan sekaligus menantu Donald Trump, Jared Kushner, serta penasihat keamanan John Bolton, sang putra mahkota mengatakan bahwa Khashoggi adalah seorang anggota Ihwanul Muslimin, lapor Washington Post.
Ihwanul Muslimin diangap sebagai organisasi berhaluan garis keras yang terlarang di beberapa negara.
Menurut laporan berbagai media, Pangeran Mohammed menegaskan hal itu berulang-ulang dalam percakapan telepon dengan Gedung Putih sesudah Khashoggi dilaporkan hilang, namun sebelum Saudi Arabia mengakui agen-agen mereka telah membunuhnya.
Percakapan telepon itu dilaporkan berlangsung pada 9 Oktober, sepekan setelah Khashoggi lenyap.
Pangeran Mohammed dilaporkan juga mendesak Gedung Putih untuk menjaga hubungan persekutuan AS-Saudi.
Arab Saudi membantah laporan yang dimuat Washington Post dan New York Times itu.
Jamal Khashoggi, seorang wartawan Saudi yang dikenal kritis terhadap penguasa kerajaan di negerinya, bermukim di AS dan sering menulis untuk Washington Post.
Jasadnya belum ditemukan namun Arab Saudi sendiri sudah mengakui bahwa ia dibunuh di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober, saat ia datang untuk mengurus surat perceraian dengan isterinya agar bisa menikah lagi dengan tunangannya sekarang, seorang perempuan Turki.
Arab Saudi menyangkal adanya keterlibatan anggota keluarga kerajaan.
Pekan lalu, Pangeran Mohammed mengatakan bahwa kematian Khashoggi merupakan 'kejahatan yang menyakiti seluruh warga Saudi'. [bbc/la]
Baca Kelanjutan Putra Mahkota Saudi: Khashoggi Berbahaya : https://ift.tt/2SC9IcpBagikan Berita Ini
0 Response to "Putra Mahkota Saudi: Khashoggi Berbahaya"
Posting Komentar