INILAHCOM, Amman--Protes anti-pemerintah berlanjut di Yordania, Selasa (5/6) meskipun perdana menteri negara itu, yang mendorong langkah-langkah penghematan, telah mengundurkan diri.
Beberapa ribu warga Yordania berjalan menuju kantor Perdana Menteri Hani Mulki semalam sampai Selasa pagi, menuntut pemerintah menghentikan kenaikan harga dan rencana kenaikan pajak yang menurut para kritikus sebagian besar menarget warga miskin dan kelas menengah.
Mulki mengajukan pengunduran dirinya kepada Raja Abdullah pada hari Senin (4/6).
Polisi anti huruf-hara bentrok dengan para demonstran Sabtu malam (2/6) dan melepaskan beberapa tembakan gas air mata untuk mengusir mereka dari kantor perdana menteri. Para pengunjuk rasa meneriakkan kata-kata, "Rakyat ingin menggulingkan pemerintah."
Sebelumnya, Sabtu (2/6), Raja Abdullah bertemu dengan Mulki, para menteri kabinet dan pejabat keamanan senior. Kantor berita negara Petra mengutip raja yang mengatakan warga Yordania tidak harus menanggung beban reformasi keuangan sendirian.
Raja Abdullah adalah pembuat keputusan tertinggi, tetapi kemarahan rakyat biasanya diarahkan pada pemerintah yang dipimpin oleh seorang perdana menteri yang ditunjuknya.
Para pemberi pinjaman internasional telah mendorong reformasi ekonomi untuk mengurangi utang Yordania, sebagai akibat dari lesunya ekonomi karena gejolak di kawasan itu. [voa/lat]
Baca Kelanjutan Yordania Terus Digoyang Demonstrasi : https://ift.tt/2JyQVgFBagikan Berita Ini
0 Response to "Yordania Terus Digoyang Demonstrasi"
Posting Komentar