INILAHCOM, Damaskus--Pasukan Pemerintah Suriah terus menyerbu ke selatan negara itu dengan dukungan serangan udara. Sementara itu pemberontak mengatakan Rusia--sekutu Suriah--sudah mengajukan persyaratan yang sulit diterima untuk mengakhiri kekerasan.
Media Pemerintah Suriah mengatakan daerah-daerah baru di Provinsi Daraa telah direbut hari Sabtu (30/6/2018) dan di daerah-daerah lain pemberontak setuju menyerahkan senjata mereka dan berdamai dengan pemerintah.
Ibrahim Jabawi, juru bicara kantor operasi gabungan pemberontak mengatakan mereka telah membentuk delegasi yang bertemu dengan para pejabat Rusia hari Jumat dan pertemuan berikut dijadwalkan hari Sabtu.
Jabawi mengatakan Rusia--sekutu kuat pemerintahan Presiden Bashar Assad--menghendaki pemberontak menyerahkan senjata mereka, disusul dengan kembalinya pasukan pemerintah ke daerah-daerah yang dikuasai pemberontak.
Sebelumnya, Utusan Khusus PBB Staffan de Mistura dalam pertemuan Dewan Keamanan (DK) di New York, AS melaporkan, pemboman besar-besaran di darat dan udara serta baku tembak antara pasukan pemerintah dan pemberontak terus berlangsung di wilayah selatan Daraa, Suriah. PBB khawatir wilayah tersebut berisiko menjadi Aleppo baru atau Ghouta Timur, dua kota yang hancur oleh pemboman dan pengepungan pemerintah.
Berbicara mengenai operasi berdarah Pemerintah Suriah terhadap distrik-distrik yang dikuasai pemberontak di Aleppo pada akhir tahun 2016 dan operasi serupa terhadap Ghouta Timur awal tahun ini, utusan khusus itu mengatakan DK tidak bisa membiarkan penderitaan sipil seperti itu terulang.
PBB mengatakan sekitar 50.000 orang telah mengungsi dari daerah Daraa sejak eskalasi dimulai lebih dari seminggu yang lalu. Sebagian besar yang melarikan diri bergerak menuju perbatasan Yordania. Daraa berada dalam apa yang disebut "zona de-eskalasi" dan daerah itu umumnya tenang selama hampir satu tahun. [voa/lat]
Baca Kelanjutan Daraa (Suriah) Semakin Membara : https://ift.tt/2tIlyXMBagikan Berita Ini
0 Response to "Daraa (Suriah) Semakin Membara"
Posting Komentar