INILAHCOM, Washington -- Intervensi Rusia pada Pemilihan Presiden (Pilpres) AS tahun 2016 lalu semakin terkuak, setelah Senator Dianne Feinstein dari Partai Demokrat merilis transkrip lengkap kesaksian dari pendiri Fusion GPS, Glenn Simpson kepada Komite Judisial Senat.
Sebuah berkas yang disusun oleh Fusion GPS dan dibantu oleh bekas mata-mata Inggris Christopher Steele menuduh adanya kolusi antara kampanye Donald Trump dan Pemerintah Rusia.
"Setelah berbicara dengan staf komite, baik dari pihak mayoritas maupun minoritas, selama 10 jam, Glenn Simpson minta agar transkrip wawancaranya dirilis kepada publik. Rakyat Amerika harus diberi kesempatan untuk mengetahui apa yang dikatakannya dan menilainya sendiri," kata Feinstein dalam sebuah pernyataan, Selasa (09/01), atau Rabu (10/01) WIB, seperti dikutip dari VOA.
"Desas-desus dan informasi salah yang disebarkan merupakan bagian dari upaya yang sangat mencemaskan untuk melemahkan penyidikan terhadap potensi kolusi dan upaya menghambat hukum. Satu-satunya cara untuk menyebarkan kebenaran adalah menyebarkan tranksrip ini kepada khalayak ramai," tambah Feinstein.
Mantan direktur FBI Robert Mueller selama berbulan-bulan sudah melakukan penyidikan, dan sejauh ini empat orang telah dikenakan tuntutan, termasuk manajer kampanye Donald Trump, Paul Manafort, dan mantan penasihat keamanan nasional Presiden Trump, Michael Flynn. [voa/lat]
Baca Kelanjutan Intervensi Rusia di Pilpres AS Semakin Terkuak : http://ift.tt/2DeItNVBagikan Berita Ini
0 Response to "Intervensi Rusia di Pilpres AS Semakin Terkuak"
Posting Komentar