INILAHCOM, Pyongyang--Khawatir dikudeta oleh militer Korut merupakan faktor utama Pemimpin Korut Kim Jon-un enggan menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi dengan Presiden AS Donald Trum di Singapura, 12 Juni nanti.
Sumber The Washington Post mengungkapkan hal itu Rabu (23/5). Lebih lanjut, sumber itu menjelaskan Kim Jong-un dikabarkan menginstruksikan agar pesawatnya tidak kekurangan bahan bakar, saat terbang pulang-pergi ke Singapura yang jauhnya hampir 5 ribu kilometer.
Ketakutan itu bisa dipendam dengan pernyataan Presiden Donald Trump yang menjelaskan pertemuan puncak di Singapura itu belum tentu terjadi.
"Ada hal penting yang tak bisa dilakukan," kata Trump kepada wartawan saat konferensi pers bersama Presiden Korsel Moon Jae in.
"Tidak berarti, bahwa pertemuan itu tidak berlangsung selamanya. Mungkin tidak bisa diselenggarakan 12 Juni nanti," tambah Trump.
Sebelumnya, delegasi Korea Utara yang sedianya mempersiapkan pertemuan tingkat tinggi, dua pekan lalu, ternyata tidak muncul.
"Hal itu setidaknya memberi peringatan pada Gedung Putih," tutur sumber tadi.
Alasannya, Korut tersinggung dengan pernyataan John Bolton, penasehat keamanan nasional AS yang menyebut Kim Jon-un bisa bernasib seperti Pemimpin Muammar Khadafi.
Laporan Rand Coporation yang bocor tahun 2017 menyebutkan, para elite Korut menilai Kim Jong-un adalah pemimpin yang lemah. Namun, mereka tidak mau menunjuk calon penggantinya di antara keluarga Kim.
"Bagi keluarga Kim, setiap orang berpotensi sebagai musuh," kata Choin Min Jun, pembelot Korut yang kini berdiam di Korsel. "Militer Korut, para staf umum departemen, Kementerian Angkatan Bersenjata, dan seluruh rakyat Korut dianggap berpotensi menjadi musuh." [lat]
Baca Kelanjutan Takut Dikudeta, Kim Jong-un Enggan ke Singapura : https://ift.tt/2IZfi6RBagikan Berita Ini
0 Response to "Takut Dikudeta, Kim Jong-un Enggan ke Singapura"
Posting Komentar