INILAHCOM, Cape Town--Para pegiat hak asasi menyampaikan penghormatan kepada pegiat antiaparteid Afrika Selatan (Afsel), Winnie Mandela, yang meninggal dunia pada usia 81 tahun, Senin (2/4). Demikian BBC, Selasa (3/4).
Peraih Nobel Perdamaian, Uskup Agung Desmond Tutu mengatakan bahwa dia terinspirasi oleh 'keberanian melawan' yang diperlihatkan Winnie.
Sementara pegiat hak sipil Amerika Serikat, Jesse Jackson, menulis di Twitter yang menyebut pada masa-masa tergelap dalam perjuangan untuk membebaskan Afrika Selatan, dengan Nelson Mandela berada di penjara, maka wajah harapan dan keberanian adalah Winnie Mandela.
Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, menggambarkannya sebagai pembela keadilan dan kesetaraan yang tidak henti-hentinya memperjuangkan kaum yang tidak memiliki dan tersingkirkan.
Winnie Mandela, menurut juru bicara keluarga, Victor Dlamini, meninggal dunia setelah menderita sakit. Ia keluar masuk rumah sakit sejak permulaan tahun.
"Dia meninggal dengan damai pada Senin sore, dikelilingi keluarga dan orang-orang tercinta," katanya.
Winnie Madikizela Mandela adalah mantan istri presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan, Nelson Mandela.
Pasangan, yang terkenal lewat foto mereka bergandengan tangan saat Mandela bebas setelah dipenjarakan selama 27 tahun tersebut, adalah simbol perjuangan antiapartheid selama hampir 30 tahun.
Meskipun demikian, pada tahun-tahun terakhir, nama baiknya tercemar secara hukum dan politik.
Winnie Mandela lahir pada tahun 1936 di Eastern Cape - yang saat itu bernama Transkei.
Ia bekerja sebagai pekerja sosial terampil saat bertemu calon suaminya di tahun 1950-an. Mereka menikah selama 38 tahun, tetapi selama hampir tiga dekade mereka terpisah karena Mandela dibui.
Meskipun pasangan ini berpisah dua tahun setelah pembebasannya dan bercerai pada tahun 1996, Winnie tetap memakai nama keluarga Mandela dan tetap memelihara hubungan. [bbc/lat]
Baca Kelanjutan Winnie Mandela, Pegiat Antiapartheid Afsel, Wafat : https://ift.tt/2pWj3iIBagikan Berita Ini
0 Response to "Winnie Mandela, Pegiat Antiapartheid Afsel, Wafat"
Posting Komentar