INDRAMAYU, iNews.id - Nurwaeni (40), warga Desa Eretan Wetan, Indramayu, Jawa Barat, hanya bisa menunggu kedatangan anaknya di Posko Pengungsian, Minggu (4/4/2021). Anak keduanya yang bernama Eriyanto (16), menjadi salah satu korban selamat dari insiden tabrakan kapal Barokah Jaya dengan Habco Pioneer.
Saat ini, Eriyanto beserta 14 korban selamat lainnya masih berada di atas kapal KN 103 Wisnu. Para korban ini, rencananya akan diberangkatkan menuju Posko Pencarian di Desa Eretan Wetan pada Minggu sore.
Nurwaeni sendiri mengaku sangat trauma setelah mendengar kabar insiden itu. Rasa waswas muncul dalam hatinya, karena takut anak keduanya itu mengalami hal-hal yang tak diinginkan.
Sebelum pergi melaut, kata dia, Eriyanto sempat menitipkan pesan kepada ayahnya, yakni Wasito supaya menjaga dirinya. Sebab, dalam beberapa hari terakhir ini kondisi kesehatannya sedang menurun.
"Saya kaget. Badan saya gemeter, karena dengar kapal Barokah Jaya kecelakaan. Sebelumnya dia pamit ke bapaknya, suruh jaga saya. Saya lagi sakit," kata Nurwaeni kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (4/4/2021).
Menurut Nurwaeni, Eriyanto sudah dua kali pergi melaut untuk mencari ikan. Biasanya dalam sekali melaut dengan kurun waktu sekitar 10 hari, anak keduanya itu bisa mendapat penghasilan Rp200.000.
Uang yang didapat Eriyanto ini, lanjutnya, digunakan untuk membantu perekonomian keluarganya. Nurwaeni sendiri tidak ingin kejadian buruk menimpa Eriyanto. Sebab, sebelumnya anak pertamanya atau kakak dari Eriyanto, mengalami kecelakaan di laut dan meninggal dunia.
"Dia masih SMP. Saya takut. Kakak pertamanya juga meninggal dunia karena kecelakaan di laut," ujarnya.
Saat ini, Nurwaeni berharap agar dirinya bisa segera bertemu dengan Eriyanto. Dia merasa bersyukur karena anaknya selamat dari insiden tabrakan kapal itu.
"Kalau mau ngelarang juga gak bisa. Dia keukeuh mau melaut. Kalau pulang, semua uangnya dikasih ke saya, dia gak megang sama sekali. Saya bersyukur dia selamat," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah menjelaskan, proses pencarian korban hilang saat ini terkendalag gangguan komunikasi yang disebabkan kondisi cuaca.
Meski demikian, dia memastikan 15 orang ABK Barokah Jaya yang selamat dipastikan dalam kondisi sehat. Hal ini diketahui dari komunikasi terakhir yang dilakukan oleh pihaknya dengan KN SAR 103 Wisnu.
"Memang kendalanya karena komunikasi yang sulit sekali. Sehingga menyebabkan informasi kurang berkembang," ujar Deden.
Hingga sekarang, tambahnya, pihaknya telah menemukan dua korban dari 17 ABK yang hilang. Kedua korban sudah meninggal dunia. Jenazah korban yang pertama ditemukan tersangkut di jaring pada pukul 07.00 WIB. Sedangkan satu korban lainnya ditemukan pada pukul 08.00 WIB, di kapal Barokah Jaya.
"Untuk identifikasi siapa yang belum ditemukan, belum ada informasinya," ujar Deden.
Dia menambahkan, tim dari Basarnas Special Group (BSG) tengah melakukan pencarian di sekitar lokasi terbaliknya kapal Barokah Jaya. Mereka menyisir area tersebut dengan cara menyelam.
"Mudah-mudahan 15 ABK yang belum ditemukan, bisa ditemukan," ucap dia.
Editor : Asep Supiandi
"selamat" - Google Berita
April 04, 2021 at 03:43PM
https://ift.tt/3dukuwM
Cerita Keluarga Korban Selamat, Nurweni Trauma dengan Anak Pertama yang Meninggal di Laut - iNews
"selamat" - Google Berita
https://ift.tt/35maaAR
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cerita Keluarga Korban Selamat, Nurweni Trauma dengan Anak Pertama yang Meninggal di Laut - iNews"
Posting Komentar