Search

Bursa Asia Mayoritas Melemah, Shanghai-STI Masih Selamat Market - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia mayoritas ditutup melemah pada perdagangan Selasa (27/4/2021), seiring dari sikap berhati-hati investor jelang pengumuman hasil rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) mengenai kebijakan moneter Negara Adidaya tersebut.

Berdasarkan data dari RTI dan Investing, indeks Nikkei Jepang ditutup melemah 0,13% ke level 29,087,50, Hang Seng Hong Kong turun tipis 0,04% ke 28.941,54, KOSPI Korea Selatan juga terkoreksi tipis 0,07% ke 3.215,42, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas sedikit 0,09% ke 5.959,62.

Sementara indeks Shanghai Composite China mampu berakhir naik tipis 0,04% ke 3.442,61 dan STI Singapura menguat 0,3% ke 3.214,43.


Selain itu sentimen di bursa Asia juga tengah memburuk menyusul kenaikan kasus Covid-19 di India yang kian berlarut-larut, sementara bank sentral Jepang membagikan sentimen negatif dengan proyeksinya bahwa target inflasi sebesar 2% bakal sulit dicapai meski perekonomian Negeri Matahari Terbit sudah digelontor dengan stimulus.

Suku bunga negatif BoJ bukan hal yang baru, jauh sebelum pandemi penyakit virus corona (Covid-19) melanda dunia, suku bunga di Jepang sudah negatif.

BoJ pertama kali menerapkan suku bunga negatif pada Januari 2016, artinya sudah lebih dari 5 tahun yang lalu.

Tujuannya adalah untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan mencapai target inflasi 2%. Bukannya mencapai target, inflasi di Jepang malah diprediksi akan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya.

Dalam outlook terbaru yang diberikan hari ini, BoJ memproyeksikan inflasi inti di tahun fiskal 2021 yang dimulai bulan ini sebesar 0,1%, turun jauh ketimbang proyeksi yang diberikan bulan Januari lalu sebesar 0,5%. Penurunan proyeksi inflasi tersebut terjadi akibat pandemi Covid-19 yang melanda Jepang, bahkan memburuk lagi belakangan ini.

Inflasi inti di tahun fiskal 2022 diperkirakan sebesar 0,8% dan tahun selanjutnya 1%. Artinya suku bunga negatif di Jepang masih akan bertahan untuk waktu yang lama, bahkan ada peluang diturunkan lebih dalam lagi.

"Perekonomian Jepang akan pulih, meski tingkat aktivitasnya akan lebih rendah dari sebelum pandemi Covid-19," tulis BoJ dalam keterangan usai pengumuman kebikakan moneter, sebagaimana dikutip Reuters.

"Kami akan melonggarkan kebijakan moneter lebih jauh tanpa ragu jika diperlukan, jika dampak dari pandemi semakin memburuk."

Selain suku bunga negatif, BoJ juga mempertahankan kebijakan yield curve control, dimana imbal hasil (yield) obligasi tenor 10 tahun dijaga dekat 0%.

Namun sebagian besar, pelaku pasar Asia cenderung menahan dan bersikap hati-hati jelang pengumuman hasil rapat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mengenai kebijakan moneter Negara Adidaya tersebut.

Pelaku pasar global memperkirakan tidak akan ada perubahan dalam kebijakan moneter, tetapi mereka menanti apakah komentar Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell akan mengubah nada kebijakannya terkait dengan inflasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(chd/chd)

Let's block ads! (Why?)



"selamat" - Google Berita
April 27, 2021 at 04:51PM
https://ift.tt/3np6Jnu

Bursa Asia Mayoritas Melemah, Shanghai-STI Masih Selamat Market - CNBC Indonesia
"selamat" - Google Berita
https://ift.tt/35maaAR
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bursa Asia Mayoritas Melemah, Shanghai-STI Masih Selamat Market - CNBC Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.