Saudi Bantah Danai Kelompok Ekstrim di Inggris

INILAHCOM, London - Pemerintah Arab Saudi membantah tuduhan Inggris yang menyebutkan bahwa Pemerintah Riyadh mendukung sejumlah institusi pendidikan Islam yang menjadi sarang kelompok militan Islam.

BBC mengabarkan, bantahan itu dikeluarkan Kedubes Arab Saudi di London, Rabu (5/7/2017). "Tuduhan yang menyebutkan Pemerintah Kerajaan Saudi membuat sejumlah personil menjadi radikal di Inggris, tidak berdasar sama sekali," bunyi pernyataan resmi Kedubes Saudi. Bahkan, lanjut pernyataan itu, Arab Saudi menjadi sasaran serangan kelompok Al Qaida dan ISIS. "Kami tidak pernah dan tidak akan memaafkan ideologi ekstrimisme. Kami tidak akan berhenti membasmi kelompok itu hingga dihancurkan," sambung pernyataan tersebut.

Pihak Kedubes Saudi merasa perlu mengeluarkan bantahan setelah beredarnya hasil temuan The Henry Jackson Society. Pusat pemikiran kebijaksanaan luar negeri Inggris ini, mengeluarkan temuan bahwa negara-negara Teluk dan Iran memberikan dukungan dana bagi masjid-masjid dan institusi pendidikan di Inggris.

Badan-badan pendidikan itu ikut berperan melahirkan para pendakwah ekstrim dan menyebarkan materi kelompok ekstrimis Islam. "Sejumlah individu dan yayasan terlibat menyebarkan ideologi Wahhabi dan ajaran non-liberal," bunyi temuan The Henry Jackson Society.

Temuan tersebut dikeluarkan menjelang pertemuan negara-negara Teluk, yang menuduh Qatar dibantu Iran, mendukung kelompok ekstrim ISIS. Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan lainnya memberikan batas waktu paling lambat akhir pekan ini, agar Qatar memenuhi 13 prasyarat yang dikeluarkan Teluk.

Dan Jarvis, anggota Partai Buruh Inggris yang mendukung laporan The Henry Jackson Society menyatakan prihatin dengan situasi dewasa ini. "Dukungan dana Saudi terhadap kelompok ekstrimis itu sungguh merisaukan banyak pihak. Karena itu, kami minta agar Pemerintahan Inggris segera mengeluarkan laporan mengenai pendanaan asing," kata Dan Jarvis. "i tengah serangan teroris selama tahun ini, kita perlu menggunakan berbagai cara untuk melindungi komunitas warga Inggris," sambungnya.

Let's block ads! (Why?)