INILAHCOM, Washington DC - Brad Parscale, Kepala Kampanye Digital Jurkam Trump dikabarkan diminta memberi keterangan di depan Komisi intelijen Kongres AS, karena diduga mengedarkan kabar palsu yang menyudutkan Hillary Clinton.
The Guardian mengabarkan Rabu (5/7/2017), sejumlah bukti ditemukan komisi intelijen Kongres AS yang mengusut kasus keterlibatan Rusia dalam Pilpres AS 2016. "Sedikitnya tercatat seribu sambungan internet dari Rusia yang mengedarkan kabar palsu anti-Hillary, di media sosial selama kampanye berlangsung," tutur Mark Warner, anggota komisi intelijen dari Partai Demokrat. Mark Warner menambahkan, sejumlah bukti itu menunjukkan berita palsu itu mengubah opini pemberi suara di sejumlah negara bagian yang rawan berubah.
Robert Mueller, Dewan Khusus yang ditunjuk Departemen Kehakiman untuk mengusut keterlibatan Rusia, juga berpendapat isu penerbitan kabar palsu perlu diusut. "Termasuk adanya keterkaitan antara berita palsu dari Rusia dengan situs-situs milik kelompok sayap kanan jauh (pendukung Trump)," tulis The Guardian.
Berita palsu yang dilansir Rusia menyebabkan pemilih Hillary Clinton, di negara bagian kunci jadi tertekan. Negara bagian seperti Wisconsin, Michigan dan Pennsylvania, membantu negara bagian lain mengalihkan suara mendukung Trump. Hal itu dirasakan oleh John Mattes, yang membantu kampanye Senator Bernie Sanders, calon Demokrat yang ikut meramaikan pilpres 2016.
"Hanya dalam waktu sebulan, tiba-tiba muncul berita-berita yang memojokkan Demokrat dalam semalam. Saya pikir hal itu sungguh aneh," kata Mattes. Setelah diteliti, hampir seluruh materi berita itu diposting dari Eropa Timur.
Empat dari berita palsu yang beredar di Facebook misalnya, bercerita bahwa Hillary mengambil keuntungan dari penjualan senjata ke kelompok ISIS. "Pengirimnya ternyata memiliki nama sama. Yakni: Oliver Mitov," tutur Mattes.
Sementara itu sejumlah situs yang memproduksi berita palsu anti-Hillary diluncurkan dari Albania dan Macedonia. 90 ribu pengikut Sanders di akun Facebook ternyata tak mampu berbahasa Inggris. Padahal, kenyataannya, mereka menerbitkan berita-berita yang menyudutkan Sanders.
Baca Kelanjutan Kongres AS Periksa Kepala Kampanye Digital Trump : http://ift.tt/2srYIRABagikan Berita Ini
0 Response to "Kongres AS Periksa Kepala Kampanye Digital Trump"
Posting Komentar