INILAHCOM, Damaskus--Kelompok perlawanan Pemerintah Suriah menyatakan mereka telah mencapai kesepakatan dengan pemerintah dengan mediator Rusia untuk mengakhiri kekerasan di Suriah Selatan dan menyerahkan titik penyeberangan dengan Yordania. Demikian VOA, Sabtu (7/7/2018).
Ibrahim Jabawi, juru bicara kantor operasi gabungan kelompok itu menyatakan mereka telah mencapai kesepakatan dengan Rusia, di mana pemberontak akan menyerahkan sebagian senjata berat mereka dengan imbalan pasukan pemerintah ditarik mundur dari beberapa desa.
Jabawi menambahkan, polisi militer Rusia akan dikerahkan di perbatasan dengan Yordania, termasuk di pos perlintasan perbatasan Naseeb. Kelompok yang menentang kesepakatan itu akan dievakuasi ke daerah-daerah kekuasaan mereka di Suriah Utara.
Belum ada pernyataan langsung dari pemerintah pimpinan Presiden Bashar al-Assad dan Rusia yang mendukungnya.
Seperti diketahui, sejak 19 Juni lalu pasukan Pemerintah Suriah melancarkan ofensif yang luas untuk merebut kembali Provinsi Daraa dan daerah Quneitra di dekatnya yang berbatasan dengan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Serangan ini menelantarkan sekitar 330 ribu orang dan menewaskan puluhan orang.
Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris menyatakan 159 warga sipil, termasuk 33 anak-anak, tewas sejak ofensif dimulai dua pekan silam. [voa/lat]
Baca Kelanjutan Kekerasan di Darra, Suriah Ingin Diakhiri : https://ift.tt/2udsHPjBagikan Berita Ini
0 Response to "Kekerasan di Darra, Suriah Ingin Diakhiri"
Posting Komentar