INILAHCOM, Taipei--Taiwan menyesalkan, kebijakan "satu Cina" yang dipaksakan Beijing, mencegahnya memberikan bantuan pembangunan yang sangat dibutuhkan ke sebagian besar negara di Afrika. Demikian VOA, Senin (9/4).
Taiwan berada dalam posisi diplomatik yang relatif baik di Afrika beberapa tahun lalu. Wakil Sekjen Taiwan untuk Kerjasama dan Pembangunan Internasional, Pai-po Lee mengatakan, ini memungkinkan bagi negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan untuk memperoleh manfaat dari proyek bantuannya.
"Sebelumnya, kami memiliki mitra dengan lebih dari sembilan negara. Misalnya, Senegal, Gambia, Chad, Niger, Liberia, Afrika Tengah, juga Sao Tome Principe. Enam tahun lalu, mereka masih memiliki hubungan dengan Taiwan. Tetapi kemudian mereka bergeser ke China," kata Lee.
Selanjutnya Lee mengatakan, Taiwan telah banyak berinvestasi di wilayah Afrika. Tetapi semua itu pada masa lalu. Ia mengatakan, kini Taiwan memelihara hubungan diplomatik hanya dengan dua negara, Burkina Faso dan Swaziland. [voa/lat]
Baca Kelanjutan Kebijakan "Satu China" Hambat Bantuan ke Afrika : https://ift.tt/2H5WIciBagikan Berita Ini
0 Response to "Kebijakan "Satu China" Hambat Bantuan ke Afrika"
Posting Komentar