Venezuela Canangkan Makan Kelinci Atasi Krisis

INILAHCOM, Caracas - Pemerintah Venezuela meluncurkan program makan kelinci sebagai upaya menanggulangi krisis pangan dan ekonomi.

Kantor berita AFP mengabarkan Kamis (14/9/2017), untuk itu Presiden Venezuela Nicolas Maduro menunjuk Freddy Bernal, sebagai kepala program makanan Pemerintah Venezuela. Kepada warganya, Maduro menjelaskan, pemeritahannya akan mencanangkan beternak kelinci secara besar-besaran agar mencukupi kebutuhan daging yang kini menjadi barang mewah di Venezuela. "Kelinci telah terbukti menghasilkan protein hewani yang tinggi. Karena kelinci berkembang biak seperti kelinci," kata Maduro berseloroh.

Sementara itu, Freddy Bernal mendesak warga Venezuela agar mengkonsumsi kelinci agar program itu berhasil. "Kelinci bukan binatang piaraan," kata Bernal. "Dua setengah kilogram daging kelinci yang berprotein tinggi dan berkadar kolesterol rendah, untuk dihidangkan di atas meja makan," lanjutnya dalam sebuah program acara di televisi.

Hal itu perlu dijelaskan, Freddy Bernal, karena punya pengalaman pahit saat memperkenalkan kelinci di antara penduduk miskin di kawasan kumuh. Kelinci itu bukannya akan disembelih, melainkan dielus-elus dan dipelihara sebagai binatang piaraan. "Kita punya masalah kultur, mengingat kelinci masih dianggap sebagai binatang yang lucu dan tidak dikonsumsi."

Sementara itu, program makan kelinci menimbulkan protes kelompok oposisi. Henrique Capriles menyebutkan, seloroh Nicolas Maduro bukanlah lelucon yang lucu. "Maduro menganggap rakyat Venezuela bodoh," katanya.

Krisis ekonomi Venezuela mendekati titik nadir. Menurut Dana Moneter Internasional, IMF, inflasi Venezuela sudah mencapai 720 persen. Artinya warga Venezuela yang bergaji rendah tidak mampu membeli daging yang harga sekilo daging setara dengan 10 persen gajinya. Sebuah survei yang digelar awal tahun 2017 menunjukkan, 75 persen penduduk Venezuela kehilangan berat badan rata-rata 8,7 kilogram karena kekurangan nutrisi gara-gara krisis ekonomi.

Let's block ads! (Why?)