Pengemudi Mobil Jerman Dilarang Kenakan Burqa

INILAHCOM, Berlin - Majelis Tinggi Jerman, Bundesrat menyetujui sebuah UU yang isinya melarang para pengemudi di Jerman mengenakan burqa atau niqab, pakaian muslimah berwarna hitam yang menutupi seluruh wajah dan tubuhnya.

Deutsche Welle mengabarkan Jumat (22/9/2017), larangan itu mewakili 16 negara bagian Jerman yang tengah menyusun peraturan lalu lintas. Adapun yang dijadikan dasar larangan itu adalah: Pengemudi tidak boleh menyembunyikan wajahnya bila mengoperasikan kendaraan di jalan raya. Di samping itu, larangan itu menjamin agar "Wajah pengemudi bisa terlihat jelas dan dapat direkam oleh peralatan elektronik seperti kamera pemantau bagi para pengebut di jalanan."

Majelis Tinggi, Bundestrat juga mengenakan sanksi bagi pengemudi yang menutupi sebagian atau seluruh wajahnya, dengan denda US$72 atau hampir Rp1 juta. Namun UU itu secara eksplisit menjelaskan bahwa pengemudi kendaraan diizinkan mengenakan topi atau jilbab yang biasanya dikenakan kaum muslimah, sebagai tanda dan identitas kultur dan agama Islam. Peraturan baru yang disahkan Majelis Tinggi Jerman itu dikeluarkan menjelang Pemilu Nasional Jerman yang rencananya digelar 24 September mendatang.

Dewan Pusat Warga Muslim di Jerman memprotes ketentuan baru yang dinilainya sebagai 'Simbol Politik' itu. "Buktinya, aturan itu disetujui di negara-negara bagian yang tidak membutuhkan aturan itu," kata Nurhan Soykan, Deputi Ketua Dewan kepada Deutsche Welle.

"Tidak ada bukti selama ini, bahwa pemakai burqa atau niqab menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Tidak ada hubungannya sama sekali dengan gaun yang menutup seluruh wajah dan tubuh kaum perempuan," lanjut Nurhan Soykan.

Pemerintahan Kanselir Angela Merkel melarang para pengawai negeri Jerman mengenakan hijab atau niqab. Sementara penggunaan burqa dilarang di beberapa negara bagian seperti Bavaria dan negara bagian Jerman lainnya. Kanselir Angela Merkel mendukung pengetatan pemakaian burqa dalam konvensi Uni Demokratik Kristen Jerman, partainya, tahun lalu.

Let's block ads! (Why?)