INILAHCOM, Montevideo - Mantan gerilyawan Lucia Topolansky resmi diangkat sebagai wakil presiden perempuan pertama Uruguay.
Senator yang juga istri mantan Presiden Jose Mujica ini mengambil alih jabatan tersebut setelah pengunduran diri wapres sebelumnya, Jose Sendic, di tengah dugaan korupsi.
Seperti suaminya, Topolansky merupakan seorang mantan gerilyawan sayap kiri. Dia pernah kabur dari penjara, lalu menjalani hukuman kurungan selama 13 tahun dan mengalami berbagai tindak penyiksaan.
Sejak tahun 2005, Uruguay dipimpin oleh partai berhaluan kiri Frente Amplio, yang menitik beratkan kebijakan pada berbagai bidang kesejahteraan sosial.
Di bawah undang-undang, Sendic, wakil presiden sebelumnya, seharusnya diganti oleh senator yang dipilih dengan suara terbanyak dalam pemilihan umum terbaru.
Mengutip BBC, jabatan tersebut seharusnya jatuh ke tangan Jose Mujica, mantan presiden, yang terkenal di seluruh dunia karena telah memberikan sebagian besar gajinya dan dijuluki sebagai 'presiden termiskin di dunia.'
Namun, Mujica tidak memenuhi syarat karena ia terkena ketentuan yang melarang mantan presiden menduduki kembali posisi di istana. Jadi senator berikutnya lah yang maju sebagai wakil presiden, yang kebetulan adalah istri Mujica.
Topolansky juga akan memimpin Senat dan majelis umum kongres Uruguay.
Mujica dan Topolansky terlibat dalam pemberontakan bersenjata di Uruguay, yang dikenal sebagai gerakan Tupamaro, pada tahun 1960-an dan 1970-an.
Topolansky berasal dari keluarga kelas atas, namun dia meninggalkan kehidupan mapannya untuk bergabung dalam pemberontakan. Ia dijuluki 'La Tronca' atau 'Batang Pohon" yang Kuat' karena terkenal dengan ketangguhannya saat di penjara.
Dia adalah satu dari 38 tahanan politik yang terlibat dalam kasus kaburnya para tahanan politik dari Carcel Cabildo, sebuah penjara perempuan dengan keamanan ketat pada tahun 1971.
Para tapol perempuan itu merangkak melewati kotoran serta asap dari pipa-pipa limbah selama 45 menit, hingga mereka mencapai terowongan lain yang digali oleh rekan-rekannya di luar penjara, yang lalu membawa mereka ke tempat persembunyian.
Namun, beberapa bulan kemudian Topolansky kembali ditangkap, dan disekap bertahun-tahun dalam kurungan isolasi.
Topolansky tidak banyak berbicara tentang masa lalunya sebagai seorang militan, namun dia mengungkapkan bahwa dirinya ikut dalam perampokan bersenjata dan selama bertahun-tahun beredar rumor bahwa dia adalah salah satu penembak utama dalam kelompok pemberontak tersebut.
Namun, para pendukungnya menggambarkan perempuan 72 tahun ini sebagai seorang anggota parlemen Uruguay yang baik dan aktif.
Baca Kelanjutan Mantan Gerilyawan Perempuan Jadi Wapres Uruguay : http://ini.la/2404650Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mantan Gerilyawan Perempuan Jadi Wapres Uruguay"
Posting Komentar