INILAHCOM, Pyongyang - Korea Utara pada Minggu (3/9/2017) menyatakan telah mengembangkan bom hidrogen yang memiliki 'kekuatan merusak luar biasa'.
Kantor berita pemerintah Korea Utara KCNA mewartakan, pengembangan bom hidrogen tersebut di tengah meningkatnya ketegangan regional menyusul dua uji rudal balistik antar-benua yang bisa menjelajah hingga sejauh sekitar 10.000 kilometer, yang menempatkan bagian-bagian daratan AS dalam jangkauannya, pada Juli lalu.
Di bawah pemimpin generasi ketiga Kim Jong-un, Korea Utara berusaha membuat perangkat nuklir kecil dan ringan yang sesuai untuk rudal balistik berjangkauan jauh yang bisa bertahan setelah kembali memasuki atmosfer Bumi.
Korea Utara, yang menjalankan program nuklir dan rudalnya untuk menentang resolusi dan sanksi-sanksi Dewan Keamanan PBB, baru-baru ini berhasil mengembangan bom hidrogen yang akan dimuat dalam rudal jarak jauh, menurut laporan KCNA.
"Bom-H, yang kekuatan ledakannya bisa disetel dari puluhan kiloton hingga ratusan kiloton, merupakan senjata termonuklir multi-fungsi dengan kekuatan merusak luar biasa yang bisa diledakkan bahkan pada ketinggian tinggi untuk serangan EMP (Electromagnetic Pulse) super kuat menurut untuk tujuan-tujuan strategis," kata KCNA.
"Seluruh komponen bom-H dibuat di dalam negeri dan seluruh prosesnya... dilakukan berdasar Juche, yang dengan demikian memampukan negara menghasilkan senjata nuklir kuat sebanyak yang diinginkan," demikian pernyataan Kim Jong-un yang dikutip KCNA.
Juche adalah ideologi kemandirian Korea Utara yang merupakan gabungan dari Marxisme dan nasionalisme ekstrem yang diajarkan oleh pendiri negara Kim Il-sung, kakek pemimpin negeri Korea Utara yang sekarang.
Korea Utara menyatakan program-program senjata mereka dibutuhkan untuk melawan agresi AS, demikian menurut warta kantor berita Reuters.
Baca Kelanjutan Korea Utara Mengaku Kembangkan Bom Hidrogen : http://ini.la/2401981Bagikan Berita Ini
0 Response to "Korea Utara Mengaku Kembangkan Bom Hidrogen"
Posting Komentar