S (13) anak bungsu dari Didin (41), warga Kecamatan Mande, Cianjur berhasil selamat dari maut usai ditinggal sendiri di kontrakan oleh ibu dan ayah tirinya. Namun nahas, kedua kakaknya yakni RA (20) dan MR (17) meninggal dunia bersama sang ibu di dalam kontrakan yang baru di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
Mantan suami korban, Didin mengungkapkan, saat mendapatkan kabar dari kepolisian jika anak dan mantan istrinya ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan akibat keracunan, dirinya sempat mencari keberadaan anak bungsunya.
"Ketika di sana, saya tidak lihat ada anak bungsu saya S. Yang ada hanya mantan istri saya (AM), RA, dan MR. Selain itu ada juga dua orang lagi yatu MDS yang merupakan ipar korban dan NR anak dari pernikahan AM dengan suami barunya," kata dia, Minggu (15/1/2023).
Setelah dicari, Didin mendapatkan kabar jika anak bungsunya itu ditinggal di sebuah kontrakan di daerah Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, dimana anak-anak bersama mantan istri dan suami barunya tinggal sebelum pindah ke Bekasi.
"Jadi ternyata anak bungsu saya ditinggal sendirian di kontrakan yang lama sejak tanggal 1 Januari. Anak saya menolak ikut karena sering muntah jika naik mobil. Anak saya yang bungsu ini ditinggalkan begitu saja dan dititip ke tetangga kontrakannya dengan diberi bekal sebesar Rp 300 ribu," kata dia.
Mendapatkan kabar tersebut, Didin akhirnya segera menjemput anak bungsunya tersebut dan membawanya untuk tinggal bersamanya. "Sekarang sudah tinggal sama saya, tapi sering melamun. Kemungkinan masih syok karena ditinggal belasan hari sendirian dan langsung dapat kabar kakak serta ibunya meninggal," kata dia.
Dia mengaku kesal anaknya diterlantarkan belasan hari sendirian. Tetapi di sisi lain, dia juga bersyukur karena anak bungsunya tidak ikut pergi ke Bekasi.
"Kalau ikut mungkin anak bungsu saya juga ikut menjadi korban. Karena kemungkinan itu bukan kasus bunuh diri. Tapi kan untuk memastikannya harus oleh polisi dengan melakukan proses penyelidikan," kata dia.
Didin mengungkapkan ditinggalkannya S di rumah kontrakan lamanya juga menjadi indikasi kejanggalan dalam kasus keracunan tersebut.
"Kalau memang niat awalnya pindah, pasti anak saya dipaksa ikut. Tapi kan ini hanya yang mau ikut yang dibawa. Tetangga kontrakan yang dititipkan S juga mengiranya bukan pindah, tapi hanya sedang main ke Bekasi. Ini juga bisa jadi dasar untuk dugaan ke arah perencanaan pembunuhan, bukan karena sengaja meminum racun," ujarnya.
Dia menambahkan jika selama setahun terakhir dirinya tidak tahu dimana anak-anaknya tinggal. Sebab sejak ada masalah di lingkungan rumahnya di Cibalagung Kecamatan Mande, AM dan suami barunya mengaku pindah ke Bandung tanpa memberitahu alamat jelasnya.
"Informasinya di tempat tinggal lamanya ada masalah, suami barunya punya urusan utang. Jadi pindah, katanya ke Bandung. Setiap saya tanya anak saya dimana juga bilangnya di Bandung. Padahal ternyata sekarang terungkap mereka tinggal di Cipeuyeum," tuturnya.
"Saya berharap kasus ini segera terungkap, dan kalau memang bukan bunuh diri, pelakunya bisa segera ditangkap," pungkasnya.
Sebelumnya, peristiwa sekeluarga diduga keracunan di Bantargebang, Bekasi, menewaskan ibu dan 2 anaknya. Polisi saat ini mencari keberadaan suami korban.
"Kita akan lakukan pemanggilan, kita akan cari untuk dimintai keterangan," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki di RSUD Bantargebang, Bekasi, Sabtu (14/1/2023).
Kasus sekeluarga keracunan ini menimpa 5 orang. Tiga korban tewas dan 2 korban masih menjalani perawatan di RS Bantargebang, Bekasi.
(yum/yum)"selamat" - Google Berita
January 15, 2023 at 07:22PM
https://ift.tt/dTXHxwC
Tolak Pindah, Anak Bungsu Selamat dari Keracunan Sekeluarga di Bekasi - Detikcom
"selamat" - Google Berita
https://ift.tt/DeWnciX
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tolak Pindah, Anak Bungsu Selamat dari Keracunan Sekeluarga di Bekasi - Detikcom"
Posting Komentar