TEMPO.CO, Jakarta - Covid-19 menandai new normal, berupa kewajiban penggunaan masker bagi penumpang pesawat. Kebijakan tersebut merupakan merupakan langkah maju maskapai penerbangan dalam menghadapi Covid-19.
Dimulai oleh maskapai Amerika Serikat, JetBlue. Pada Senin, 27 April 2020, pukul 20.00, sebagaimana dinukil dari Forbes, JetBlue mengumumkan bahwa mulai 4 Mei, semua penumpang akan diminta untuk memakai masker selama perjalanan.
“Mengenakan penutup wajah bukan tentang melindungi dirimu sendiri. Ini tentang melindungi orang-orang di sekitar Anda," kata Joanna Geraghty, Presiden dan Chief Operating Officer JetBlue, dalam rilisnya. "Ini adalah etika terbang yang baru."
JetBlue mengatakan kebijakan baru itu mengharuskan penumpang untuk mengenakan masker yang menutupi hidung dan mulut selama perjalanan mereka, termasuk selama check-in, naik pesawat, saat dalam penerbangan dan terbang.
Sebelumnya Senin sore, pihak berwenang Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka akan memberikan masker wajah, serta membersihkan tisu atau gel, untuk penumpang. Distribusi masker wajah akan dimulai pada awal Mei dan akan diperluas ke semua penerbangan secepat mungkin, selama persediaan dan kondisi operasional memungkinkan. Artinya, penumpang wajib memakai masker dan tak ada alasan untuk tak memakainya.
Selanjutnya, pada Senin pukul 19.00, Delta mengatakan akan mewajibkan semua karyawan untuk memakai masker. Adapun penumpang, "Kami sangat mendorong pelanggan untuk memakai masker dan kami menyediakannya di konter tiket, gerbang, dan pesawat terbang," kata juru bicara Delta.
Pekan lalu, Pramugari United UAL diminta mengenakan masker. Kebijakan tersebut diambil sejak Jumat 24 April.
Sara Nelson, Presiden dari Association of Flight Attendants, mengatakan berulang kali pada hari Senin, di Twitter dan di forum lain, bahwa agen-agen federal harus meminta masker untuk penumpang pesawat.
Setelah pengumuman JetBlue, Nelson men-tweet, "Kerja bagus, JetBlue untuk menjadi maskapai AS pertama yang mengambil langkah bertanggung jawab ini," cuitnya. Nelson menyebut langkah JetBlue sejalan dengan saran Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), yang membantu memperlambat penyebaran virus.
"Sebagian besar maskapai penerbangan AS mengharuskan pramugari untuk mengenakan masker saat bekerja, tetapi kami membutuhkan penumpang untuk memakai masker agar dapat melindungi semua orang di dalam pesawat, termasuk kru," kata Nelson.
Wisatawan mengenakan masker saat tiba dengan penerbangan langsung dari China, setelah Badan Kesehatan Masyarakat Kanada menambahkan pertanyaan pemutaran untuk pengunjung dan mulai menampilkan pesan di beberapa bandara yang mendesak para pelancong untuk melaporkan gejala mirip flu dalam upaya mencegah penyebaran virus corona, di Vancouver, Bandara Internasional di Richmond, British Columbia, Kanada 24 Januari 2020. REUTERS/Jennifer Gauthier
"Semua maskapai harus mengikuti jejak JetBlue, termasuk upayanya untuk sepenuhnya mengkomunikasikan perubahan, sebelum diberlakukan minggu depan. Sehingga pramugari tidak ditempatkan pada posisi sebagai penegak aturan tanpa informasi dan dukungan dari maskapai," katanya.
Di Kanada, Kementerian Transportasi Kanada mengumumkan pada 17 April bahwa, efektif pada 20 April bahwa semua penumpang harus mengenakan masker pelindung di bandara Kanada, selama proses keberangkatan dan selama penerbangan.
"selamat" - Google Berita
April 30, 2020 at 10:32AM
https://ift.tt/2YkMzQT
Selamat Datang New Normal, Penumpang Pesawat Wajib Pakai Masker - Tempo
"selamat" - Google Berita
https://ift.tt/35maaAR
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Selamat Datang New Normal, Penumpang Pesawat Wajib Pakai Masker - Tempo"
Posting Komentar