Search

Rumahnya Hanyut, Satu Keluarga Selamat Berkat Tali dari Tetangga - Kompas.com - KOMPAS.com

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Satu unit rumah dilaporkan hanyut terbawa banjir saat terjadi banjir bandang di Kelurahan Tanjung Pinggir dan Kelurahan Tanjung Tongah, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, pada 11 Juli 2020.

Leli Tampubolon bersama dua anak dan keponakannya berhasil menyelamatkan diri saat banjir menerjang rumah mereka.

Warga sekitar melempar tali tambang dan mengevakuasi Leli bersama tiga anggota keluarga lainnya.

Baca juga: 64 Kepala Sekolah SMP di Riau Mengundurkan Diri

Sementara itu, rumah mereka yang letaknya tak jauh dari sungai di Kelurahan Tanjung Pinggir, hanyut terbawa banjir.

“Warga menolong dengan melempar tali tambang. Itu pun talinya sempat tercampak jauh. Kalau enggak ditolong sama warga kami sudah hanyut. Sekarang kalau ada hujan aku merasa takut,” ujar Leli kepada Kompas.com, Rabu (15/7/2020).

Leli dan suaminya Poniawan menghitung kerugian mereka hampir Rp 50 Juta, termasuk bangunan dan isi rumah.

Baca juga: Pelaku Pencabulan Anak Dihukum Cambuk, Mengerang hingga Minta Berhenti

Satu orang tewas

Seorang pria yang mengendarai sepeda motor dilaporkan hilang saat terjadi banjir di Kota Pematangsiantar.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) melakukan pencarian terhadap korban hingga  malam hari, namun korban tidak juga ditemukan.

Keesokan pagi, warga menemukan jenazah berjenis kelamin laki-laki tersangkut di bawah jembatan di Jalan Medan Kota Pematangsiantar.

Petugas BPBD kemudian membawa jenazah pria itu ke RSUD Djasamen Pematangsiantar.

Belakangan diketahui jenazah pria tersebut bernama Martin Purba (47) warga Jalan Rangkuta Sembiring, Kelurahan Pondok Sayur, Kecamatan Siantar Martoba.

Istri dan keluarga korban menjerit histeris melihat Martin sudah terbujur kaku.

“Korban terseret arus banjir, sepeda motornya dan korban terseret arus. Korban ditemukan meninggal dunia dan jenazahnya sudah dibawa keluarga," ujar Camat Siantar Martoba Prasizu Harahap, Rabu.

Rumah dan ternak ikut terdampak banjir

Sementara itu, menurut Prasizu, jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir di Kelurahan Tanjung Pinggir sebanyak 19 KK.

Sementara di Kelurahan Tanjung Tongah sebanyak 64 KK.

“Di Tanjung Tongah ketinggian air hampir 2 meter, di Tanjung Pinggir satu rumah dan harta bendanya hanyut semua, yang tertinggal hanya lantai saja,” Kata Prasizu.

Sementara itu, Lurah Tanjung Tongah Henri Purba mengatakan, tembok penahanan yang dibangun BKSDA setinggi 3 meter dengan panjang 375 meter di bibir sungai tidak kuat menahan air.

Selain merendam puluhan rumah, puluhan ekor kambing dan ayam ternak warga juga ikut hanyut saat banjir melanda.

Sabari (41) mengaku kehilangan 24 ekor kambing saat banjir tersebut.

Sementara 6 ekor kambing yang sudah dipanjar untuk kurban pada hari raya Idul Adha.

Menurut warga setempat, kambing milik Sabari terlihat menjadi bangkai di Jembatan Si Gagak yang jaraknya berada ratusan meter dari kediaman Subari.

Let's block ads! (Why?)



"selamat" - Google Berita
July 15, 2020 at 08:41PM
https://ift.tt/30rD6qL

Rumahnya Hanyut, Satu Keluarga Selamat Berkat Tali dari Tetangga - Kompas.com - KOMPAS.com
"selamat" - Google Berita
https://ift.tt/35maaAR
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rumahnya Hanyut, Satu Keluarga Selamat Berkat Tali dari Tetangga - Kompas.com - KOMPAS.com"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.