JAKARTA, KOMPAS – Kehilangan sejumlah pilar utama di lini tengah terbukti tidak membuat PSM Makassar goyah. Kemenangan perdana di Grup H Piala AFC 2020 berhasil diraih setelah membenamkan wakil Myanmar, Shan United, 3-1 di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Rabu (26/2/2020). Meski meraih hasil positif, pelatih PSM Bojan Hodak menuntut penampilan lebih baik dari anak asuhannya, terutama untuk menghadapi pertandingan pertama Liga 1 2020 melawan PSS Sleman, akhir pekan ini.
“Absennya pemain, seperti (Willem Jan) Pluim, M Arfan, Rasyid (Bakri), Ezra (Walian), dan Serif (Hasic) membuat saya harus menyesuaikan pola permainan. Jadi, kami belum bisa memberikan penampilan yang terbaik karena tidak bisa bermain secara lengkap,” ujar Hodak usai laga.
Krisis lini tengah membuat Hodak memulai laga dengan formasi 4-4-2 menggantikan formasi favorit PSM dalam empat musim terakhir, yakni 4-3-3. Hodak melakukan tiga pergantian untuk 11 pemain awal dibandingkan laga perdana Grup H Piala AFC 2020 melawan Tampines Rovers di Singapura, dua pekan lalu. Serif Hasic, Rony Beroperay, dan Ferdinand Sinaga digantikan oleh Dedy Gusmawan, Leo Guntara, dan Bayu Gatra.
Rizky Pellu yang dipercaya sebagai kapten berduet dengan Ahmad Agung sebagai gelandang. Keduanya adalah dua pemain tengah yang tersisa di skuad PSM. Sementara itu, Yakob Sayuri dan Bayu mengisi sisi sayap untuk memanjakan dua penyerang, Giancarlo Rodrigues dan Osas Saha.
Tanpa Pluim, sang pengatur serangan, PSM mengandalkan Yakob dan Bayu sebagai poros utama serangan. Selain itu, kemampuan bek Hussein El Dor untuk mengirimkan umpan jarak jauh kerap dimaksimalkan untuk mengirimkan operan panjang yang langsung mengincar pemain di sisi sayap.
Ketika pertandingan berjalan tiga menit, kolaborasi Yakob dan bek sayap, Asnawi Mangkualam, di sisi kanan PSM membuka ruang bagi Asnawi untuk memberi umpan matang kepada Rodrigues yang berdiri bebas di kotak penalti Shan United FC. Sundulan Rodrigues tidak mampu dihalau kiper Shan, Thiha Sithu.
Sepanjang babak pertama, permainan ngotot PSM untuk memberi tekanan kepada setiap pemain Shan yang menguasai bola membuat tim asal Myanmar itu kesulitan mengembangkan permainan. Tidak ada tendangan mengarah ke arah gawang yang dilakukan tim tamu sebelum jeda.
Memulai babak kedua dengan mempertahankan pola menyerang, PSM menambah keunggulan melalui tendangan kaki kiri Yakob di menit ke-53. Peluang Yakob dihasilkan setelah penetrasi Bayu di sisi kanan PSM mengecoh dua pemain belakang Shan.
Setelah unggul dua gol, PSM mengendurkan serangan. Hasilnya, Shan bisa memperkecil kedudukan lewat tendangan jarak jauh penyerang Htet Phyo Wai di menit ke-78. Itu adalah sepakan kedua Shan ke arah gawang PSM yang dijaga Miswar Saputra. Tetapi, di menit terakhir, pemain pengganti, Ferdinand, menyegel kemenangan “Juku Eja” 3-1.
Secara khusus Hodak memuji permainan Rizky dan Ahmad yang bisa bermain apik menjaga ritme lini tengah dan menjadi penghalau serangan Shan di sepanjang laga. Meskipun kalah dalam penguasaan bola dengan hanya memeroleh 49 persen, Hodak menambahkan, serangan Shan tidak banyak mengancam gawang PSM karena peran Rizky dan Ahmad yang secara cermat mampu menutup ruang gerak lini serang juara Liga Myanmar 2019 itu.
“Kemenangan ini belum membuat saya puas, sebab saya yakin anak-anak masih bisa berkembang lebih jauh, terutama dari sisi penyelesaian akhir. Performa kami telah berkembang dari sisi fisik dan mengkreasi peluang dari setiap laga, sehingga saya yakin penampilan lebih baik bisa kami tunjukkan di Liga 1, ” ujar pelatih berkebangsaan Kroasia itu.
Sementara itu, pemain terbaik dalam pertandingan itu, Yakob menilai, kepercayaan dari pelatih dan motivasi dari rekan setimnya menjadi penyebab dirinya bisa bermain lebih baik di laga kedua Grup H ini. Seperti diketahui di laga pertama melawan duta Singapura, Tampines Rovers, anak asuhan Hodak tumbang 1-2.
Belum berakhir
Meskipun telah kalah di dua laga awal Piala AFC 2020, pelatih Shan, Aung Naing, menilai peluang timnya untuk bersaing di Grup H belum pupus. Menurut dia, permainan anak asuhannya dengan PSM tidak berbeda secara kualitas, sehingga ia yakin Shan bisa membalas kekalahan pada pertandingan di Myanmar.
“Persaingan grup ini belum berakhir. Masih ada empat pertandingan yang akan kita maksimalkan untuk meraih poin demi poin,” kata Naing.
Dalam laga lain, wakil Filipina, Kaya FC ditahan imbang oleh tamunya Tampines 0-0. Hasil itu membuat PSM masih tertahan di peringkat ketiga. “Juku Eja” berselisih satu poin dari Kaya dan Tampines. Selanjutnya, PSM akan menjamu Kaya di Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Sebelum lawan Kaya, Hodak mengatakan, timnya akan fokus di Liga 1 menjamu PSS Sleman di Stadion Mattoangin, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (1/3/2020), dan laga tandang ke Tangerang, Banten, menghadapi tim promosi Liga 1, Persita Tangerang, Jumat (6/3/2020).
"selamat" - Google Berita
February 27, 2020 at 03:01AM
https://ift.tt/2SZog86
“Juku Eja” Selamat dari Krisis Pemain Tengah - kompas.id
"selamat" - Google Berita
https://ift.tt/35maaAR
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "“Juku Eja” Selamat dari Krisis Pemain Tengah - kompas.id"
Posting Komentar