Pertemuan Trump dan Putin Juli Terancam Batal

INILAHCOM, Moskow - Pemerintah Rusia membatalkan pertemuan Deputi Menlu Rusia Sergei Ryabkov dengan Deputi Menlu AS Thomas Shanon, yang rencananya berlangsung di St. Petersburg, Jumat mendatang

The Globe and Mail mengabarkan, pembatalan itu diumumkan Rabu (21/6/2017). Pertemuan itu dibatalkan setelah Parlemen AS memperpanjang sanksi ekonomi terhadap terhadap sejumlah pejabat Rusia. Pembatalan tersebut menyebabkan rencana pertemuan Presiden Donald Trump dengan Presiden Vladimir Putin 7-8 Juli, juga tak menentu.

Rencananya, kedua pemimpin tersebut akan melakukan pembicaraan khusus saat Pertemuan Puncak G-20 di Hamburg, Jerman. "Belum ada rencana untuk dibatalkan, karena memang belum ada rencana pasti," tutur seorang pejabat senior Gedung Putih.

Pemerintah Kremlin merasa perlu membatalkan pertemuan Rabu, setelah Parlemen AS menambahkan 38 nama pejabat Rusia dan organisasi yang terkena sanksi ekonomi. Penambahan itu dilakukan, setelah Rusia meningkatkan aktivitasnya di Ukraina. "Sanksi ekonomi yang dijatuhkan pemerintahan Obama, tampaknya dilanjutkan untuk memperburuk hubungan kedua negara," bunyi pernyataan resmi Sergei Ryabkov.

Kremlin menuduh perpanjangan sanksi ekonomi AS itu, merupakan hadiah politik terhadap Presiden Ukraina Petro Poroshenko yang mengunjungi Presiden Trump, Selasa kemarin. Namun tuduhan itu dibantah pihak kementerian luar negeri AS yang menyatakan, sanksi ekonomi itu diperbarui setiap dua tahun. "Sanksi ekonomi itu tidak muncul tiba-tiba. Kami memberlakukan sanksi ekonomi sebagai tanggapan atas tindakan Rusia yang mengancam kedaulatan Ukraina," kata Heather Nauert, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS.

Hubungan AS-Rusia semakin menegangkan setelah pasukan militer AS menembak jatuh jet tempur Suriah, Ahad lalu.

Let's block ads! (Why?)