INILAHCOM, New Delhi - India akan meningkatkan kerjasama pertahanan pembelian 22 pesawat drone dari AS.
Times of India mengabarkan Kamis (22/6/2017), hal itu menjadi topik utama dalam kunjungan PM India Narendra Modi ke Washington DC Ahad nanti. "Kami akan berusaha keras agar pembelian drone itu menjadi agenda utama sehingga dapat dikirim secepat mungkin," tutur seorang pejabat senior India.
Selama ini AS ragu-ragu menjual peralatan militernya ke India, karena berdampak besar terhadap keamanan di kawasan Selatan Asia. Khususnya mengenai konflik bersenjata antara India dan Pakistan tentang kawasan Kashmir. Kendala lain yang tak kalah penting, makin besarnya defisit perdagangan bilateral kedua negara. Bahkan ada kabar Trump menuduh New Delhi meninggalkan perundingan Paris, dengan bantuan AS sebanyak miliaran dolar.
Kedua negara juga dikabarkan berupaya keras agar penjualan 22 pesawat drone senilai $ 2 miliar tersebut segera disepakati. Departemen Pertahanan AS masih belum bersedia memberi izin penjualan pesawat drone produk General Atomic, sebuah pabrik drone di California. Peraturan ekspor senjata hanya dilakukan AS, ke negara-negara yang bekerjasama dengan tentara AS dan mempertahankan kepentingan Washington seperti Pakistan, Korsel, Singapura, Arab Saudi dan lainnya.
Sementara itu, perusahaan pesawat Lockheed Martin mengumumkan mencapai kesepaktan dengan Tata, perusahaan India untuk memproduksi pesawat jenis F-16 di India. Lockheed menawarkan pesawat F-16 yang selama ini dilakukan di Forth Worth, Texas diganti dengan pesawat jenis F-35 buatan India. Namun, karena Presiden Donald Trump ingin menggunakan produk 'Bikinan Amerika' dan melindungi tenaga kerja AS, penggantian pesawat tempur itu ditangguhkan.
Baca Kelanjutan India Utamakan Pembelian Drone dari AS : http://ift.tt/2rICRozBagikan Berita Ini
0 Response to "India Utamakan Pembelian Drone dari AS"
Posting Komentar