Search

Pemerintah Berlin Bakal Larang Iklan Sensual

INILAHCOM, Berlin - Pemerintah Jerman bakal melarang iklan-iklan yang menampilkan gambar sensual dan tidak relevan dengan produknya.

Deutsche Welle mengabarkan Selasa (20/6/2017), Pemerintahan Partai Sosial Demokrat bersama Partai Kiri dan Partai Hijau akan memberlakukan larangan iklan sensual, sesuai kesepakatan ketiga partai itu. Sebuah komisi khusus akan menentukan iklan apa saja yang masuk dalam kriteria sensual, menjiplak daftar larangan yang diusulkan Pemda Kawasan Charlottenburg, Berlin.

Di antaranya, iklan yang mengeksploitasi fisik dan psikologi tubuh perempuan oleh kaum lelaki. Termasuk iklan seronok menampilkan gambar sensual atau porno, khususnya perempuan, yang tidak relevan dengan produk yang diiklankan.

Juga menggambarkan tubuh perempuan yang memperkenalkan sebuah produk tertentu. Bahkan wajah perempuan Mupeng alias 'Muka Pengin juga bakal dilarang. Larangan serupa juga diterapkan di Distrik Kreuzberg-Friedrichshain sejak 2014.

"Perempuan masih sering digunakan di periklanan," tutur Ines Schmidt, Juru Bicara Partai Kiri Berlin. "Saya risi melihat gambar seorang perempuan menjilat busa bir dengan lidahnya, dan hanya mengenakan celana pendek ketat dengan baju belahan rendah," lanjut Ines. "Iklan seperti itu menggambarkan rasa bir yang berbeda bila dilakukan seorang lelaki bersama teman-temannya," kata Ines.

Para pengusaha iklan mengecam larangan yang dirasa tidak perlu. "Isu ini terlalu dibesar-besarkan para politikus," kata Ralf Nocker, Juru Bicara Asosiasi Pengiklan Jerman. "Kok masalah ini selalu dimunculkan. Bahkan Partai Kiri mengakui mereka tidak keberatan dengan iklan seperti itu," lanjutnya. Rafl Nocker menambahkan, iklan-iklan sensual biasanya digunakan pengusaha kecil di provinsi yang tidak menggunakan jasa agen periklanan.

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Pemerintah Berlin Bakal Larang Iklan Sensual : http://ift.tt/2sREeFz

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pemerintah Berlin Bakal Larang Iklan Sensual"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.