Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia mayoritas bergerak melemah pada pukul 11:00 WIB, merespons kenaikan kasus virus corona (Covid-19) di Amerika Serikat (AS).
Pada Pukul 11:00 WIB, tercatat hanya indeks Shanghai Composite di China yang masih bertahan di zona hijau, yakni melesat 1,1%.
Sedangkan sisanya berbalik arah ke zona merah pada pukul 11:00 WIB, yakni indeks Nikkei di Jepang melemah 0,12%, Hang Seng Hong Kong terpangkas 0,51%, Straits Times Index (STI) Singapura yang turun 0,47% dan KOSPI Korea Selatan terdepresiasi 0,35%.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pukul 11:00 terpantau melemah 0,61% ke level 5.747,91.
Hal ini karena kasus terjangkit virus Covid-19 di AS kembali meningkat, di mana Kasus positif corona di AS kembali memecahkan rekor dengan total 205.460 kasus positif dalam sehari dengan total 13,3 juta warga yang terjangkit nCov-19.
Selain itu libur Thanksgiving Day yang identik dengan memakan kalkun panggang ini juga ditakutkan akan menjadi sumber penyebaran kasus corona baru sebab biasanya pada perayaan ini para keluarga akan berkumpul dan bertemu dengan orang tua dan sanak saudara mereka untuk makan kalkun bersama.
Hal ini tentu ditakutkan akan memicu penyebaran Covid-19, sehingga banyak pihak yang sudah mewanti-wanti agar perayaan Thanksgiving pada tahun ini dilakukan dalam versi daring saja.
Selain lonjakan kasus Covid-19, bursa saham Asia juga melemah karena data penjualan ritel Korea Selatan (Korsel) yang kembali turun pada Oktober 2020.
Melansir dari Trading Economics, penjualan ritel Negeri Gingseng (Korsel) pada Oktober 2020 tercatat turun dari sebelumnya 4,3% menjadi -0,2% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Sedangkan secara bulanan (month-on-month/MoM), penjualan ritel Korsel juga turun menjadi -0,9% dari sebelumnya pada September 2020 sebesar 1,6%.
Hal ini menandakan bahwa tingkat daya beli di Negeri Gingseng tersebut kembali turun karena Korsel berpotensi dilanda kembali kasus virus Covid-19 gelombang ketiga.
Sebelumnya, Minggu (29/11/2020) waktu setempat, Pemerintah Korea Selatan bakal memperketat kembali pembatasan sosial.
Dilaporkan Reuters, Perdana Menteri Chung Sye-kyun akan bertemu dengan pejabat otoritas kesehatan pada pukul tiga sore ini waktu setempat untuk memutuskan hal tersebut.
Lebih lanjut, mengutip Yonhap News Agency, pada Selasa (24/11/2020) pekan lalu, pihak berwenang telah menaikkan tingkat pembatasan sosial ke level dua di kota Seoul. Kebijakan ini diambil setelah ibu kota ini menjadi wilayah dengan kasus positif tertinggi di Korsel.
Bahkan otoritas terkait berencana untuk meningkatkan level pengetatan di Seoul ke level 2,5 dan provinsi lainnya jika kasus terus meningkat.
Pada pekan lalu, selama empat hari berturut-turut, Korsel melaporkan kasus positif tertinggi mencapai 500 kasus harian dan pada akhir pekan lalu berhasil turun karena tidak adanya pemeriksaan di akhir pekan (weekend).
Walaupun begitu, indeks Shanghai China mampu bertahan di zona hijau pada pukul 11:00, karena data Purchasing Manager' Index (PMI) China yang kembali tumbuh positif.
Berdasarkan data dari Trading Economics, PMI manufaktur Negeri Panda tersebut tercatat tumbuh 0,7 poin menjadi 52,1 di November 2020. Sedangkan PMI non-manufaktur Negeri Panda tercatat tumbuh 0,2 poin menjadi 56,4.
PMI adalah salah satu indikator permulaan (leading indicator) yang berguna untuk meneropong arah perekonomian ke depan suatu negara. PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika angka PMI di atas 50 artinya ada ekspansi sementara di bawah 50 berarti kontraksi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(chd/chd)
"selamat" - Google Berita
November 30, 2020 at 11:50AM
https://ift.tt/3o8ww2A
Bursa Asia Berbalik Ke Zona Merah, Cuma Shanghai yang Selamat - CNBC Indonesia
"selamat" - Google Berita
https://ift.tt/35maaAR
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bursa Asia Berbalik Ke Zona Merah, Cuma Shanghai yang Selamat - CNBC Indonesia"
Posting Komentar