Search

[POPULER NUSANTARA] Kisah Ferdian Tidur di Bagasi dan Selamat dari Kecelakaan | "Kalau Dikubur di Malaysia Rp 9,8 Juta, Dibawa Pulang Rp 32 Juta" - Kompas.com - KOMPAS.com

KOMPAS.com- Di Ogan Komering Ilir, seorang pria bernama Ferdian selamat dari kecelakan maut antara mobil Honda Jazz dengan truk fuso.

Ferdian selamat lantaran saat tabrakan terjadi, dirinya tidur di bagasi mobil.

Sedangkan di Indramayu, keluarga seorang TKW bernama Ruri Alfath Mujaida yang meninggal di Malaysia hanya bisa pasrah.

Sebab, Ruri terpaksa harus dikuburkan di Negeri Jiran lantaran keluarga tak memiliki biaya untuk memulangkan jenazah.

Berikut lima berita populer nusantara yang menjadi fokus perhatian pembaca Kompas..com:

Baca juga: Satu Orang Selamat dalam Kecelakaan karena Tidur di Bagasi

1. Ferdian selamat dari kecelakaan karena tidur di bagasi

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Ferdian selamat dari kecelakaan maut yang merenggut nyawa empat rekannya pada Rabu (21/10/2020) di Tol Kapal Betung.

Saat itu mereka hendak pulang ke Sungai Menang, Ogan Komering Ilir menaiki mobil Honda Jazz.

Ia selamat lantaran tertidur di bagasi mobil.

Ferdian yang tidur pulas baru mengetahui mobilnya menabrak truk setelah terbangun.

Panik, Ferdian pun meminta pertolongan.

"Ferdian langsung berteriak minta tolong karena tidak bisa keluar dari mobil," kata Amirsyah.

Keponakannya itu lalu keluar melalui kaca mobil yang dipecahkan dari luar.

"Beruntung ada sopir truk lain yang berhenti dan membantu dengan memecahkan kacamobil hingga akhirnya Ferdian bisa keluar dari mobil Honda Jazz yang kondisinya terperosok di bawah mobil truk fuso," tutur Amirsyah, paman Ferdian.

Baca juga: Cerita Ferdian Selamat dalam Kecelakaan karena Tidur di Bagasi, Keluar Lewat Kaca yang Dipecah

Juju Juhairiyah, kakak Ruri Alfath Mujaida saat menunjukan foto adiknya.Kompas.com/ALWI Juju Juhairiyah, kakak Ruri Alfath Mujaida saat menunjukan foto adiknya.

2. "Kalau dikubur di Malaysia Rp 9,8 juta, kalau dibawa pulang Rp 32 juta"

Keluarga hanya bisa pasrah mengetahui seorang TKW bernama Ruri Alfath Mujaida meninggal dunia dan dimakamkan di Malaysia.

Kakak Ruri, Juju Juhairiyah mengemukakan, keluarga mereka dimintai uang Rp 32 juta oleh agen penyalur jika ingin membawa pulang jasad Ruri.

"Kalau jenazahnya dikuburnya di sana diminta uang sekitar Rp 9,8 juta. Kalau dikuburnya di sini diminta Rp 32 juta," tutur Juju.

Adiknya itu, kata Juju, meninggal dunia lantaran sakit TBC.

Bulan September lalu, Ruri mengatakan ingin pulang karena penyakit yang dideritanya sudah parah.

"Saat saya video call, Ruri ingin saja cepat pulang. Dia kondisinya kurus dan sakit hampir lima bulanan. Ia saat itu tak bisa jalan dan hanya berbaring saja. Dia sempat disiksa tapi di majikan yang pertama," kata Juju.

Baca juga: Kalau Dikubur di Malaysia Rp 9,8 Juta, Kalau Dibawa Pulang Rp 32 Juta

3. Bertemu, kembar Trena Treni ziarahi makam ibu

Trena-Treni didampingi ayah kandungnya Enceng Dedi (59) dan saudara-saudara kandung lainnya sedang berziarah ke makam ibu kandungnya Enok Rohaenah, tak jauh dari rumah keluarga besarnya di Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Kamis (22/10/2020).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Trena-Treni didampingi ayah kandungnya Enceng Dedi (59) dan saudara-saudara kandung lainnya sedang berziarah ke makam ibu kandungnya Enok Rohaenah, tak jauh dari rumah keluarga besarnya di Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Kamis (22/10/2020).
Saudara kembar Treni Fitri Yana (24) dan Trena Mustika akhirnya bertemu secara langsung di Kota Tasikmalaya, Kamis (22/10/2020).

Mereka kemudian berziarah di makam ibu kandungnya, Enok Rohaenah yang sudah meninggal dunia dua tahun lalu.

Sayangnya, haru pertemuan itu tak bisa disaksikan oleh sang ibunda.

Padahal semasa hidup, Enok menjadi orang yang paling yakin bahwa putrinya Treni yang terpisah masih hidup.

Almarhumah ibundanya juga yakin jika suatu saat Trena dan Treni akan kembali berkumpul.

"Istri saya selalu yakin kalau Treni masih ada dan akan berkumpul lagi," kata Enceng Dedi (59), ayah kandung Trena dan Treni.

Trena dan Treni terpisah saat kerusuhan di Maluku tahun 1999. Saat itu, keduanya masih berusia dua bulan.

Trena kemudian dibawa oleh orangtua kandungnya ke Tasikmalaya. Sedangkan Treni dibawa orang yang mengasuhnya ke Jawa Timur.

Setelah 20 tahun berpisah, mereka kembali bertemu melalui TikTok.

Baca juga: Tiba di Tasikmalaya, Kembar Trena Treni Kunjungi Makam Ibu, Kompak Berkerudung Hijau

Sebua video viral beredar yang merekam aksi oknum Satpol PP yang BKO di Dinas Sosial (Dinsos) Batam, yang telah mengambil uang pengemis jalanan di Traffic Light UIB Baloi, Minggu (18/10/2020) kemarin. Perampasan itu terjadi dengan modus penertiban yang dilakukan oknum tersebut.DOK YOUTUBE FERRY KESUMA Sebua video viral beredar yang merekam aksi oknum Satpol PP yang BKO di Dinas Sosial (Dinsos) Batam, yang telah mengambil uang pengemis jalanan di Traffic Light UIB Baloi, Minggu (18/10/2020) kemarin. Perampasan itu terjadi dengan modus penertiban yang dilakukan oknum tersebut.

4. Satpol PP peras uang pengemis hingga korban histeris

Sejumlah oknum petugas Satpol PP merampas uang milik pengemis di Batam, Kepulauan Riau.

Mereka menggunakan modus melakukan penertiban.

Aksi itu rupanya dilakukan berkali-kali dengan jumlah uang rampasan yang berbeda-beda, mulai Rp 100.000 hingga Rp 300.000.

Setelah merampas uang, pelaku meninggalkan korbannya begitu saja di jalanan.

Salah seorang pengemis yang menjadi korban bahkan sempat histeris ketika uang yang ia kumpulkan diambil paksa.

Kini polisi telah menetapkan tiga tersangka.

Satu di antara oknum Satpol PP itu adalah ASN. Sedangkan dua lainnya berstatus honorer.

Baca juga: 4 Fakta Satpol PP Rampas Uang Pengemis, Bermula Video Viral, Korban Histeris hingga 3 Orang Jadi Tersangka

5. Modal Rp 6 juta, Adil sukses buka usaha beromzet Rp 30 juta

Adil Frantoso, berhenti dari guru honorer dan memilih mengembangkan usaha kuliner di Jember BAGUS SUPRIADI/KOMPAS.COM Adil Frantoso, berhenti dari guru honorer dan memilih mengembangkan usaha kuliner di Jember

Lantaran harus mengembalikan pinjaman bank, Adil memutar otak dan memberanikan diri membuka usaha.

Ia saat itu juga meninggalkan pekerjaannya sebagai guru honorer karena sempat sakit. Gajinya sebagai guru juga hanya Rp 500.000 dan tak cukup membayar pinjaman.

Jatuh bangun, Adil merintis usaha kuliner ikan bakar, goreng dan lalapan dengan modal Rp 6 juta.

Dalam satu hari kini ia bisa menjual 240 porsi makanan.

Satu bulan, Adil bisa meraup omzet hingga Rp 30 juta.

Ada beberapa cara untuk meraih kesuksesannya berwirausaha. Antara lain dengan penjualan online dan selalu menjaga kebersihan tempat makan, lebih-lebih di saat pandemi.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Amriza Nursatria, Irwan Nugraha, Hadi Maulana, Bagus Supriadi | Editor: Abba Gabrilin, David Oliver Purba, Farid Assifa, Michael Hangga Wismabrata, Aprilia Ika, Pythag Kurniati)

Let's block ads! (Why?)



"selamat" - Google Berita
October 23, 2020 at 06:06AM
https://ift.tt/3jjC7jz

[POPULER NUSANTARA] Kisah Ferdian Tidur di Bagasi dan Selamat dari Kecelakaan | "Kalau Dikubur di Malaysia Rp 9,8 Juta, Dibawa Pulang Rp 32 Juta" - Kompas.com - KOMPAS.com
"selamat" - Google Berita
https://ift.tt/35maaAR
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "[POPULER NUSANTARA] Kisah Ferdian Tidur di Bagasi dan Selamat dari Kecelakaan | "Kalau Dikubur di Malaysia Rp 9,8 Juta, Dibawa Pulang Rp 32 Juta" - Kompas.com - KOMPAS.com"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.