Search

Beijing Blokade Video Game Karena Kurang Sosialis

INILAHCOM, Beijing - Pemerintah China memblokade peredaran permainan video game berjudul Play Unknown's Battle Ground, PUBG, karena dianggap tidak menampilkan nilai-nilai dan moral sosialisme China.

Seperti dikutip Quartz Media Senin (30/10/2017), Asosiasi Hak Paten Audi-Video China menilai PUBG sama dengan permainan pertarungan gladiator di Roma. "Permainan itu penuh kekerasan dan bertentangan dengan nilai-nilai sosialis dan tradisi kultur China. Karena itu kami blokir karena berakibat buruk bagi kaum muda China," bunyi pernyataan asosiasi tersebut.

Asosiasi tersebut juga mengungkapkan, permainan PUBG terlalu banyak menampilkan darah dan luka-luka. "Karena itu permainan itu tidak layak mendapat izin dari China," kata badan pengawasan permainan China itu.

Asosiasi itu juga menyarankan kepada perusahaan permainan video agar tidak mengembangkan, atau mengedarkan video seperti itu, dan meminta agar permainan itu tidak ditayangkan secara langsung. Sejak akhir September lalu, para pemain PUBG dari China meningkat hingga 5 juta orang. Atau dua kali lipat jumlahnya dibandingkan para pemain dari AS dalam kurun waktu sama.

Permainan Player Unknown's Battle Grown, PUBG terjual hingga 13 juta kopi sejak diluncurkan bulan Maret lalu oleh Bluehole, produser permainan video dari Korea Selatan. PUBG menjadi satu-satunya permainan PC yang paling laris, mengalahkan permainan video seperti Grand Theft Auto V dan Data 2 dari jumlah pemainnya.

Konsep permainannya sebenarnya mirip film 'The Hunger Games'. Dua orang pemain diterjunkan ke sebuah pulau terpencil dan masing-masing diminta untuk membunuh satu sama lain, dengan berbagai senjata. Mulai dari alat seperti penggorengan, hingga senjata api jenis AK-47.

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Beijing Blokade Video Game Karena Kurang Sosialis : http://ini.la/2414869

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Beijing Blokade Video Game Karena Kurang Sosialis"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.