
Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa Asia ditutup terkoreksi pada perdagangan Jumat (5/11/2021), diperberat oleh kebijakan China yang ingin mengendalikan harga batu bara di China dan meningkatkan produksi batu bara.
Hanya indeks Straits Times Singapura yang ditutup di zona hijau pada hari ini. Indeks saham acuan Negeri Singa tersebut ditutup menguat 0,63% ke level 3.240,13.
Sementara sisanya ditutup terjatuh pada hari ini. Indeks Nikkei Jepang ditutup melemah 0,61% ke level 29.611,57, Hang Seng Hong Kong ambruk 1,41% ke 24.870,51, Shanghai Composite China ambles 1% ke 3.491,57, KOSPI Korea Selatan terdepresiasi 0,47% ke 2.969,27, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis 0,07% ke 6.581,785.
Indeks Hang Seng dan Shanghai memimpin pelemahan bursa Asia pada hari ini, diperberat oleh saham pertambangan batu bara di tengah langkah-langkah intensif China untuk mengendalikan harga batu bara dan peningkatan produksi.
Saham batu bara China ambles 4,4%, karena pemerintah China telah menerbitkan tujuh pernyataan dalam dua hari terakhir yang menunjukkan produksi batu bara baru-baru ini. Pernyataan itu juga dilakukan dalam upaya mengekang kenaikan harga batu bara.
Di lain sisi, saham properti juga menjadi pemberat indeks Hang Seng dan Shanghai, setelah beberapa perusahaan pengembang mengatakan bahwa salah satu unitnya telah melewatkan pembayaran pada produk manajemen kekayaan.
Saham sektor properti rata-rata terkoreksi hingga 2,1%, karena kekhawatiran tentang krisis likuiditas di sektor properti kembali mencuat setelah perusahaan pengembang, Kaisa Group Holdings Ltd mengatakan unit keuangannya telah melewatkan pembayaran pada produk manajemen kekayaan.
Koreksinya bursa Asia pada hari ini terjadi setelah pada perdagangan kemarin sempat ditutup cerah bergairah karena investor mengabaikan sentimen dari pengurangan pembelian surat berharga Amerika Serikat (AS) atau tapering oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).
Kemarin, Ketua The Fed, Jerome Powell memutuskan untuk memulai tapering senilai US$ 15 miliar. Tapering ini dilakukan secara bertahap hingga pertengahan tahun 2022.
Bursa Asia juga cenderung mengikuti pergerakan indeks Dow Jones yang ditutup turun tipis pada perdagangan kemarin.
Koreksi tipis Dow Jones disebabkan oleh jatuhnya saham-saham perbankan di AS, merespons negatif arah kebijakan bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) yang sudah mulai mengarah ke hawkish.
Sementara itu dari AS, harga kontrak berjangka (futures) tak banyak berubah di sesi awal setelah investor mengantisipasi rilis data tenaga kerja Oktober.
Slip gaji karyawan swasta (di luar sektor pertanian) diperkirakan naik 450.000 sepanjang bulan Oktober. Ekonomi AS pada September mempekerjakan 194.000 tenaga kerja baru, atau jauh di bawah proyeksi analis yang sebelumnya berharap akan ada 500.000 pekerja baru.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(chd/chd)
"selamat" - Google Berita
November 05, 2021 at 05:20PM
https://ift.tt/3o3Hp7a
Nikkei-KOSPI-IHSG Ambruk, hanya STI Singapura yang Selamat - CNBC Indonesia
"selamat" - Google Berita
https://ift.tt/35maaAR
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Nikkei-KOSPI-IHSG Ambruk, hanya STI Singapura yang Selamat - CNBC Indonesia"
Posting Komentar