loading...
Ilustrasi mata uang yuan dan ladang minyak. Foto/moderndiplomacy.eu
Arab Saudi sangat menentang kesepakatan nuklir yang membatasi produksi uranium Iran dengan imbalan mencabut sanksi ekonomi Amerika Serikat (AS) tersebut.
“Sebagai bagian dari tren penolakan terhadap Washington yang berkelanjutan, Riyadh dilaporkan mempertimbangkan menetapkan harga beberapa penjualan minyaknya dalam yuan China, bukan dolar Amerika Serikat,” papar laporan Wall Street Journal pada Selasa.
Baca juga: Ukraina Kecam Langkah Tak Bersahabat Israel terhadap Warganya
Menurut surat kabar itu, pembicaraan telah berlangsung selama enam tahun, tetapi telah dipercepat dalam beberapa pekan terakhir karena meningkatnya frustrasi di Riyadh dengan Washington.
Baca juga: Inggris Akan Minta Arab Saudi Kutuk Invasi Rusia terhadap Ukraina
Kekecewaan Saudi itu termasuk atas permusuhan pemerintahan Biden terhadap perang koalisi yang dipimpin Saudi di Yaman dan niatnya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015.
Baca juga: Kecewa NATO Lemah, Ukraina Ingin Bersekutu dengan Negara Bersenjata Nuklir
“Dinamika telah berubah secara dramatis. Hubungan AS dengan Saudi telah berubah, China adalah importir minyak mentah terbesar di dunia dan mereka menawarkan banyak insentif yang menguntungkan bagi kerajaan," papar seorang pejabat Saudi yang akrab dengan pembicaraan tersebut kepada WSJ.
"selamat" - Google Berita
March 16, 2022 at 08:16AM
https://ift.tt/VdaD736
Selamat Tinggal Petrodolar? Arab Saudi Terima Yuan China untuk Pembelian Minyak - SINDOnews
"selamat" - Google Berita
https://ift.tt/MVxihtW
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Selamat Tinggal Petrodolar? Arab Saudi Terima Yuan China untuk Pembelian Minyak - SINDOnews"
Posting Komentar