ZHENGZHOU, KOMPAS.com - Ketika banjir menerjang stasiun kereta bawah tanah yang sedang padat penumpang di China, pada Selasa (20/7/2021), sejumlah penumpang berupaya kabur, sedangkan lainnya tersapu tanpa daya dari peron.
Di salah satu gerbong kereta, air berangsur naik dari pergelangan kaki, ke pinggang, dan leher penumpang.
Dalam keadaan panik, para komuter menjulurkan kepala mereka ke arah atas guna bernapas. Sementara itu, ada penumpang yang berusaha mengangkat tubuh penumpang lain bertubuh pendek agar tidak tenggelam.
Baca juga: Media Sosial Jadi Tempat Masyarakat China Saling Bantu Korban Banjir dengan Cepat
Situasi ini terekam dalam tayangan video yang dibagikan di media sosial. Pada tayangan itu tampak beberapa penumpang berdiri di bangku kereta dan menempel pada langit-langit kereta selagi air terus meninggi. Salah satu penumpang berusaha memecahkan jendela, namun belakangan dia tersadar bahwa air di luar kereta lebih banyak.
Ada sejumlah orang yang merekam kejadian itu, sementara lainnya menelepon kerabat mereka atau mengunggah pesan meminta bantuan.
"Saya tidak bisa bicara lagi," tulis seorang perempuan pada jejaring media sosial Weibo. "Jika tidak ada bantuan datang dalam 20 menit, ratusan orang akan kehilangan nyawa."
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
"Kami semua berdiri di kursi dan air sudah mencapai selutut," kata seorang perempuan bernama Li kepada Elephant News.
"Air sudah mencapai leher beberapa penumpang bertubuh pendek ," tambahnya, sembari menambahkan udara yang tersisa sangat sedikit.
Setelah sekitar satu jam, gerbong kereta mendadak gelap dan ketersediaan oksigen terus menurun.
"Saya benar-benar takut. Tapi hal paling mengerikan bukan air, tapi pasokan udara yang berkurang," kata salah satu penumpang kepada kantor berita Reuters.
"Pada awalnya air tidak terlalu banyak, tapi kemudian seperti datang sekaligus," kata seorang perempuan yang berada di kereta bawah tanah kepada media Pear Video.
"Dalam kurun waktu sekitar 30 menit, air sudah setinggi bahu saya. Sulit bernapas, banyak orang pingsan," lanjutnya.
Baca juga: Banjir China: Curah Hujan Setahun Mengguyur dalam 3 Jam, 33 Orang Tewas
Perempuan yang enggan namanya dipublikasikan itu mengaku terjebak selama lebih dari empat jam dan menangis ketika akhirnya diselamatkan.
"Ada begitu banyak air di peron dan air terus mengalir dari celah-celah pintu kereta," jelas penumpang lain kepada Jiupai News.
"Saya cukup tinggi, namun sekitar lima menit kemudian, air sudah sedada saya. Orang-orang tinggi membantu orang-orang pendek dan anak-anak ke kursi. Saya menggendong anak orang lain."
Dalam sebuah unggahan di Weibo, seorang perempuan menggambarkan kepanikan para penumpang di dalam gerbong kereta.
"Banyak orang mulai menderita kesulitan bernapas. Saya mendengar seorang penumpang berbicara melalui telepon, menyebutkan nomor rekeningnya kepada keluarganya, dan saya berpikir mungkin saya harus melakukan hal yang sama."
"Air terus mengucur dari celah-celah pintu, kami semua berdiri di bangku kereta bawah tanah," sebut unggahan lain.
"Kami pecahkan kaca sedikit (pada atap gerbong). Lalu kemudian tiba-tiba udara masuk," ujar seorang perempuan yang namanya tidak dipublikasikan, kepada stasiun televisi CCTV.
Ratusan orang akhirnya dapat diselamatkan dari terowongan kereta bawah tanah yang diterjang banjir di Zhengzhou, kota berpenduduk 12 juta jiwa di tepi Sungai Kuning, Provinsi Henan.
Akan tetapi, tidak semuanya selamat. Sedikitnya 12 orang diketahui meninggal dunia dan lima lainnya cedera.
Selama tiga hari sebelum kejadian itu, Kota Zhengzhou dilanda hujan deras. Curah hujan pada Selasa (20/7/2021) tercatat mencapai 624mm, yang sepertiganya mengguyur antara pukul 16.00-17.00. Kondisi itu disebut "memecahkan rekor sejarah".
Musim hujan memang tengah berlangsung di China dan banjir tahunan biasanya terjadi di beberapa tempat.
Namun, para ilmuwan China mengatakan pemanasan global menyebabkan situasinya lebih berbahaya. Mereka memperingatkan cuaca ekstrem bisa terjadi lebih sering di masa mendatang.
Baca juga: Video Mencekam Penumpang Kereta Bawah Tanah China Terjebak Banjir
Di Provinsi Henan, paling tidak 25 orang meninggal dunia dan lebih dari 200.000 penduduk telah dievakuasi. Jalan-jalan utama berubah menjadi sungai, sedangkan mobil-mobil dan puing-puing terbawa oleh derasnya arus.
Foto-foto dramatis seputar upaya penyelamatan di luar stasiun kereta bawah tanah juga ramai dibagikan di media sosial. Para anggota regu penyelamat memakai tali panjang untuk menarik orang-orang yang terbawa arus.
"Saya beruntung saya di rumah, tapi kami [masih] merasa kami bakal hanyut terbawa arus," kata Wang Qian kepada BBC OS dari Zhengzhou.
"Saya menghubungi semua keluarga saya dan mujur mereka semua selamat. Ada banyak kerusakan di sekitar kami. Saya bisa melihat banjir di mana-mana, banyak mobil, dan air di mana-mana," katanya.
Upaya penyelamatan terus berlangsung di Provinsi Henan, sementara hujan masih mengguyur sepanjang pekan.
"Kami semua menunggu apakah semua baik-baik saja dalam waktu dekat. Kami sangat takut."
Baca juga: [Cerita Dunia] Banjir Sungai Yangtze Tewaskan 3,7 Juta Orang, Terparah di Dunia
Reportase tambahan oleh Kerry Allen dan Gareth Evansh
"selamat" - Google Berita
July 23, 2021 at 09:50PM
https://ift.tt/3y2AIGo
Banjir China: Cerita Dramatis Penumpang Selamat di Kereta, dalam 30 Menit Air Sudah Sebahu - Kompas.com - KOMPAS.com
"selamat" - Google Berita
https://ift.tt/35maaAR
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Banjir China: Cerita Dramatis Penumpang Selamat di Kereta, dalam 30 Menit Air Sudah Sebahu - Kompas.com - KOMPAS.com"
Posting Komentar