Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia berakhir melemah pada perdagangan akhir pekan Jumat (9/4/2021), di tengah kekhawatiran pelaku pasar Asia, terutama di China atas pengetatan kebijakan bank sentral setelah inflasi di negara tersebut kembali naik pada Maret 2021.
Hanya indeks Nikkei Jepang yang mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan akhir pekan ini, di mana indeks saham acuan Negeri Sakura tersebut ditutup menguat 0,2% ke level 29.768,06.
Sedangkan sisanya berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, di mana indeks Hang Seng berakhir ambles 1,07% ke level 28.698,80, Shanghai Composite China ditutup merosot 0,92% ke 3.450,68, KOSPI Korea Selatan melemah 0,36% ke 3.131,88, dan STI Singapura turun tipis 0,06% ke 3.184,54.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun juga berakhir melemah tipis 0,02% ke level 6.070,21, setelah sepanjang hari ini bergerak di zona hijau.
Indeks saham Jepang masih mampu bertahan di zona hijau, didorong oleh meningkatnya ekspektasi pasar terkait perusahaan yang akan merilis kinerja keuangannya pada tahun 2020, di mana pelaku pasar di Jepang optimis kinerja keuangan perusahaan tersebut akan membaik.
Sementara itu, pelemahan pasar saham Asia terjadi setelah China merilis data indeks harga produsen (Producer Price Index/PPI) pada hari ini.
PPI China tumbuh pesat pada Maret 2021, yakni naik 2,7 poin menjadi 4,4% dari sebelumnya pada Februari 2021 di level 1,7%. Kenaikan PPI ini merupakan kenaikan yang paling pesat sejak Juli 2018.
Memang data ekonomi baru-baru ini sedang tumbuh pesat, tetapi beberapa analis memperingatkan bahwa itu dapat menyebabkan inflasi dapat meninggi dan menimbulkan kekhawatiran atas diberlakukannya pengetatan kebijakan suku bunga oleh bank sentral.
Selain itu, ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang kembali terjadi juga menjadi penyebab lainnya pasar saham Asia melemah.
Ketegangan kedua negara Adidaya Ekonomi tersebut terjadi setelah Departemen Perdagangan AS pada Kamis (8/4/2021) kemarin memasukkan tujuh perusahaan superkomputer China ke daftar hitam (blacklist) ekonomi AS dengan alasan masalah keamanan nasional.
Dilansir dari CNBC International, ketujuh perusahaan adalah Tianjin Phytium Information Technology, Shanghai High-Performance Integrated Circuit Design Center, Sunway Microelectronics.
Lalu ada pula National Supercomputing Center Jinan, National Supercomputing Center Shenzhen, National Supercomputing Center Wuxi, serta National Supercomputing Center Zhengzhou.
AS beralasan perusahaan tersebut membantu pemerintah China memoderenisasi militernya bahkan mengerjakan proyek senjata pemusnah massal. Dengan alasan keamanan nasional perusahaan-perusahaan itu di-blacklist.
"Kemampuan super-komputer sangat penting untuk pengembangan banyak, mungkin hampir semua, senjata modern dan sistem keamanan nasional, seperti senjata nuklir dan senjata hipersonik," tulis Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo dalam sebuah pernyataan pada Kamis (8/4/2021).
"Departemen Perdagangan akan menggunakan sepenuhnya otoritasnya untuk mencegah China memanfaatkan teknologi AS untuk mendukung upaya modernisasi militer yang tidak stabil ini." Tambahnya.
Aturan baru itu akan membatasi ekspor AS ke perusahaan yang dipermasalahkan. Namun, aturan tersebut tidak berlaku untuk barang dari pemasok AS kini tengah dalam pengiriman.
Sebelumnya, pejabat AS telah lama menyuarakan bahwa perusahaan China terkait upaya spionase (mata-mata). Namun hal ini dibantah Partai Komunis China.
Sejak jaman Presiden Donald Trump, AS memang agresif "menyingkirkan" perusahaan teknologi China. Huawei bahkan sudah lama masuk blacklist tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(chd/chd)
"selamat" - Google Berita
April 09, 2021 at 05:04PM
https://ift.tt/2Q4oSud
Market Bursa Asia Berakhir Ambruk, hanya Nikkei yang Selamat! - CNBC Indonesia
"selamat" - Google Berita
https://ift.tt/35maaAR
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Market Bursa Asia Berakhir Ambruk, hanya Nikkei yang Selamat! - CNBC Indonesia"
Posting Komentar