Search

Rahasia RI Selamat dari Kebangkrutan Meski Utang Rp 7.000 T - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan melaporkan hingga 31 Mei 2022, posisi utang mencapai Rp 7.002,24 triliun, dengan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 38,88%.

Realisasi utang yang sebesar Rp 7.002,24 triliun hingga 31 Mei 2022 naik 9,1% dibandingkan realisasi posisi utang utang Mei 2021 yang sebesar Rp 6.418,5 triliun. Adapun dibandingkan April 2022 turun 0,54% yang mencapai Rp 7.040,32 triliun.


Kemenkeu mengklaim rasio utang yang mencapai 38,88% dari PDB dalam batas aman dan wajar.

"Rasio utang terhadap PDB dalam batas aman, wajar, serta terkendali diiring dengan diversifikasi portofolio yang optimal," jelas Kemenkeu dalam Buku APBN Kita edisi Juni 2022.

Secara rinci, komposisi utang hingga 31 Mei 2022 berasal dari penarikan Surat Berharga Negara (SBN) yang sebesar Rp 6.175,83 triliun atau mencapai 88,20%.

Dalam bentuk rupiah (domestik) sebesar Rp 4.934,56 triliun yang berasal dari penerbitan Surat Utang Negara sebesar Rp 4.055,03 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara Rp 879,53 triliun.

"Berdasarkan mata uang, utang pemerintah didominasi oleh mata uang domestik (rupiah) yaitu 70,68%. Selain itu, kepemilikan SBN tradable oleh investor asing terus menurun sejak tahun 2019 yang mencapai 38,57%, hingga akhir tahun 2021 yang mencapai 19,05%, dan per 7 Juni 2022 mencapai 16,74%," jelas Kemenkeu.

Adapun komposisi utang dalam bentuk valas sebesar Rp 1.241,27 triliun, terdiri dari Surat Utang Negara Rp 967,67 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara sebesar Rp 273,6 triliun.

Sementara itu, komposisi utang yang berasal dari pinjaman sebesar Rp 826,4 triliun atau mencapai 11,8%, terdiri dari pinjaman dalam negeri sebesar Rp 14,74 triliun.

Kemudian, utang yang berasal pinjaman luar negeri sebesar Rp 811,67 triliun, terdiri dari pinjaman bilateral sebesar Rp 280,32 triliun, multilateral sebesar Rp 488,62 triliun, commercial banks Rp 42,72 triliun.

Kementerian Keuangan mengklaim portofolio utang dijaga agar terus optimal, sehingga peningkatan utang pun telah diperhitungkan secara matang demi mendapatkan risiko dan biaya yang paling efisien.

Dari segi jatuh tempo, Kemenkeu menyebut komposisi utang pemerintah dikelola dengan mempertimbangkan kemampuan bayar dan kapasitas fiskal.

"Hal ini dapat dilihat dari rata-rata jatuh tempo (average time to maturity) sepanjang tahun 2022 ini masih terjaga di kisaran 8,7 tahun," jelas Kemenkeu.

RI Bakal Selamat dari Kebangkrutan

Indonesia kini memang dalam posisi yang cukup beruntung. Saat banyak negara terlilit utang, Indonesia justru bisa selamat dari ancaman kebangkrutan.

Penyebabnya adalah pengelolaan keuangan negara yang tepat. Seperti negara lain, Indonesia tadinya juga alami lonjakan utang. Khususnya dalam dua tahun terakhir imbas pandemi covid-19.

Namun perlahan kebutuhan utang tersebut dikurangi. Ditambah adanya kenaikan harga komoditas internasional untuk ekspor andalan Indonesia, seperti batu bara, bauksit, nikel hingga minyak kelapa sawit.

"Indonesia yang kaya akan sumber daya alam, kami menikmati windfall profit (durian runtuh) dari commodity boom," jelas Sri Mulyani.

Hal ini mendorong Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Juni 2022 tercatat surplus sebesar Rp 73,6 triliun atau 0,39% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Keseimbangan primer juga masih surplus dengan besaran Rp 259,7 triliun.

Pendapatan negara mencapai Rp 1.317,2 triliun (58,1%), Meliputi perpajakan sebesar Rp 1.035,9 triliun (58,1%), PNBP Rp 281 triliun (58,3%) dan hibah Rp 300 miliar (51,4%).

Belanja negara dalam enam bulan mencapai Rp 1.243,6 triliun (40%). Meliputi belanja pemerintah pusat Rp 876,5 triliun (38,1%) dan transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 367,1 triliun (45,6%).

Salah satu komponen belanja tersebut isinya adalah mengenai pembayaran bunga dan cicilan utang dari pemerintah. Besarnya penerimaan membuat pemerintah juga mengurangi penerbitan surat utang pada tahun ini.

Pemerintah memperkirakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 turun tajam, yaitu Rp 732,2 triliun atau 3,92% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Dengan demikian Indonesia berhasil mengurangi rencana penerbitan utang sebesar Rp 216 triliun.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Cerita Sri Mulyani Disemprot BPK Gegara Bikin 'Celengan'


(mij/mij)

Adblock test (Why?)



"selamat" - Google Berita
July 20, 2022 at 09:30AM
https://ift.tt/5MIQzSD

Rahasia RI Selamat dari Kebangkrutan Meski Utang Rp 7.000 T - CNBC Indonesia
"selamat" - Google Berita
https://ift.tt/Br06RNb
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rahasia RI Selamat dari Kebangkrutan Meski Utang Rp 7.000 T - CNBC Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.