Suara.com - Taliban, kelompok fundamentalis yang baru saja menguasai Afghanistan mengucapkan selamat hari raya kemerdekaan Republik Indonesia. Ucapan itu langsung mendapatkan kritikan pedas dari Mantan Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Melalui akun Twitternya, Ferdinand murka atas ucapan selamat dari Taliban itu. Menurutnya, ucapan itu justru merupakan penghinaan bagi bangsa Indonesia.
"Ini penghinaan terhadap pengorbanan para pahlawan dan pendiri negara," tulis Ferdinand sebagai keterangan Twitter seperti dikutip Suara.com, Selasa (17/8/2021).
Ferdinand menjelaskan bangsa Indonesia berjuang mati-matian untuk merdeka. Para pahlawan dan masyarakat dulu sampai mengorbankan nyawanya demi mengusir penjajah.
Baca Juga: Berapa Uang dan Nyawa Warga Amerika Cs yang Tersia-sia di Afganistan?
"Leluhur kami berjuang melawan penjajah untuk Merdeka, berkorban nyawa untuk bebas dan berdaulat," tegas Ferdinand.
Lebih lanjut Ferdinand mengecam aksi Taliban yang dinilai bukan memperjuangkan negara. Ia menyebut aksi Taliban mengambil alih pemerintahan Afghanistan sebagai tindakan makar.
Tak hanya itu, Ferdinand juga mengungkap kekejaman yang sering dilakukan Taliban kepada kaum perempuan dan anak-anak. Karena itu, ia tidak terima jika Taliban menyamakan perjuangan mereka dengan kemerdekaan Republik Indonesia.
"Berbeda dengan Taliban yang melakukan makar dan kekejaman terhadap wanita dan anak-anak. Jadi jangan samakan kami dengan kalian!" pungkas Ferdinand.
Hingga berita ini dipublikasikan, kritikan tajam Ferdinand itu telah di-retweet sedikitnya 108 kali dan mendapatkan 437 tanda suka. Cuitannya itu juga telah ramai dikomentari oleh warganet.
Baca Juga: HUT ke-76 RI, 766 Warga Binaan Lapas Bekasi Dapat Remisi, 10 Langsung Bebas
"Taliban menang atas bangsanya sendiri, sementara Indonesia menang atas bangsa asing. Beda jauh sekali," komentar warganet.
"Jelas beda. Jangan disama-samakan. Saat Indonesia Merdeka, semua rakyatnya bersukacita, bukanya berlarian meninggalkan negaranya," tulis warganet.
"Kita lihat nanti. Apakah Taliban berubah. Tidak menindas dan membunuh warga sipil dengan hukuman yang brutal. Kalau berubah dan lebih humanis untuk kemajuan negerinya, kita akan dukung. Tapi kalau tidak, go to hell Taliban," tegas warganet.
"Parah. Kemerdekaan Indonesia disamain sama perampok yang menguasai rumah korban," sahut warganet.
"Selama ini kita hanya tahu Taliban dari media. Biarkan saja, kita tunggu kedepan bagaimana kondisi Afghanistan akan seperti apa. Semoga semakin baik," harap warganet.
Taliban Ucapkan Selamat HUT ke-76 RI: Kemenangan Kami Mirip Kemerdekaan Indonesia
Taliban yang baru saja berhasil menguasai Afghanistan, turut mengucapkan selamat hari raya kemerdekaan Republik Indonesia, Selasa 17 Agustus 2021.
Kelompok yang baru saja berhasil merebut kota Kabul pada Minggu (15/8/2021) tersebut mengungkapkan jika keberhasilannya mirip dengan kemerdekaan Indonesia.
Juru Bicara Taliban Suhail Syahidin bahkan mengungkapkan keberhasilan kelompoknya menguasai Afghanistan sama seperti kesuksesan Indonesia mengusir penjajah Belanda.
"Kemenangan kami terhadap Amerika Serikat seperti keberhasilan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah," kata Suhail Syahin.
Syahin menegaskan, Taliban menjamin keselamatan semua warga negara asing, termasuk Indonesia.
"Kami siap menjamin proses evakuasi kalau memang diperlukan," tegas Syahin.
Sejak Taliban berhasil masuk ke istana presiden, banyak negara yang menutup duta besarnya. Namun tidak untuk China dan Rusia.
Kedua negara tersebut tetap membuka kedutaan besarnya di Kabul. Mereka mengaku siap menjalin persahabatan dengan Taliban sebagai penguasa baru di Afghanistan.
"selamat" - Google Berita
August 17, 2021 at 08:52PM
https://ift.tt/2VZdnqW
Ferdinand Hutahaean Murka Taliban Ucapkan Selamat HUT RI: Ini Penghinaan! - Suara.com
"selamat" - Google Berita
https://ift.tt/35maaAR
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ferdinand Hutahaean Murka Taliban Ucapkan Selamat HUT RI: Ini Penghinaan! - Suara.com"
Posting Komentar