
INILAHCOM, Jenewa--Komisaris Tinggi HAM PBB, Michelle Bachelet menyerukan penyelidikan atas penggunaan kekerasan oleh polisi Hong Kong untuk meredakan demonstrasi anti-pemerintah. VOA melaporkan, Rabu (14/8/2019).
Bachelet menyuarakan keprihatinan tentang meningkatnya kekerasan di Hong Kong dan mengkhawatirkan kekerasan itu akan meningkat di luar kendali. Dia mendesak pengunjuk rasa untuk mengungkapkan keluhan mereka secara damai dan tidak menggunakan kekerasan atau pengrusakan properti.
Namun, Bachelet juga mendesak pihak berwenang Hong Kong untuk menahan diri dari taktik keras yang melanggar hak-hak rakyat atas kebebasan berekspresi dan berkumpul secara damai dan tidak menimbulkan korban dari warga sipil.
Juru bicara komisaris tinggi, Rupert Colville mengatakan, komisaris tinggi khawatir dengan metode berbahaya dan terlarang yang digunakan oleh pasukan keamanan.
"Kantor Komisaris Tinggi untuk HAM atau OHCHR telah mengkaji bukti terpercaya dari petugas penegak hukum yang menggunakan senjata tidak mematikan, dengan cara yang dilarang oleh norma dan standar internasional. Sebagai contoh, para petugas terlihat menembakkan gas air mata ke daerah-daerah yang ramai, terkurung dan secara langsung berulang kali mengenai para pemrotes, berisiko kematian atau cedera serius yang parah," kata Colville.
Kantor HAM menyerukan pihak berwenang Hong Kong untuk segera menyelidiki insiden ini dan memastikan petugas keamanan mematuhi aturannya. Penggunaan kekuatan yang berlebihan ini hanya akan mengobarkan ketegangan dan memperburuk situasi.
Kepala HAM Bachelet juga mendesak semua pihak untuk menyelesaikan situasi melalui dialog yang tenang dan bermakna. [voa/lat]
Baca Kelanjutan HAM PBB Prihatin Kekerasan di Hong Kong : https://ift.tt/2yVwZNNBagikan Berita Ini
0 Response to "HAM PBB Prihatin Kekerasan di Hong Kong"
Posting Komentar